Anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2020 Nurjaman Mochtar usai tahap presentasi dan wawancara KIPP 2020 di Kantor Kementerian PANRB, Kamis (09/07).
JAKARTA – Banyak instansi pemerintah yang memiliki inovasi pelayanan publik dan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang berkualitas dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Inovasi tersebut dapat direplikasi oleh instansi lainnya untuk membantu menjawab permasalahan secara efektif dan efisien. Tanpa harus menghabiskan waktu dan tenaga untuk menciptakan inovasi baru, cukup mengembangkan inovasi daerah lain sesuai kebutuhan.
“Ini sebenarnya tinggal bagaimana replikasinya ke berbagai daerah. Replikasi dari inovasi-inovasi yang bagus-bagus itu dipilih dan diadakan gerakan untuk mereplikasi ke daerah-daerah lain. Jadi kuncinya replikasi,” ujar Anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2020 Nurjaman Mochtar, usai tahap presentasi dan wawancara KIPP 2020 di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Kamis (09/07).
Dijelaskan, inovasi pelayanan publik dari berbagai sektor dapat dibuat indeks, pencarian, dan pengelompokkan, contohnya kesehatan, kehutanan, dan pertanian. Inovasi tersebut dapat dikerucutkan kembali sehingga dapat ditemukan kapita selekta, atau yang terbaik dari yang terbaik.
Pria yang juga dikenal sebagai Ketua bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia Pusat ini juga menilai kualitas inovasi yang diajukan instansi pusat dan daerah dari tahun ketahun sudah meningkat. Hal ini ditandai dengan kemajuan dari inovasi itu sendiri serta kualitas pelayanan di daerah yang semakin membaik.
KIPP tahun ini memilki inovasi Kelompok Khusus yaitu inovasi yang telah berjalan lebih dari lima tahun. Inovasi yang dilombakan dalam kelompok tersebut juga pernah meraih predikat Top 99 atau Top 45 dari ajang sebelumnya. Tim Panel Independen menilai keberlanjutan serta perkembangan dari inovasi kelompok khusus karena akan dipilih inovasi terbaik dari 15 finalis.
“Untuk kelompok khusus, semua saya kira meningkat. Jadi bukan hanya tetap, inovasi itu ada, tetapi kualitasnya juga meningkat. Ini kelihatan bahwa inovasinya masih berjalan,” terangnya.
Tahap presentasi dan wawancara Top 99 KIPP 2020 hari kesembilan ini diramaikan dengan delapan inovasi dari sektor kesehatan, pertanian, dan pemberdayaan masyarakat. Inovasi berasal dari wilayah Jawa Timur, yaitu Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Kediri, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Banyuwangi.
Memasuki tahun keenamnya sebagai anggota TPI, tahap presentasi dan wawacara yang diselenggarakan secara virtual pada tahun ini tidak mempengaruhi hasil penilaian. “Menurut saya sama saja, hanya mungkin kurang interaktif dari sisi pendalaman. Tapi secara hasil menurut saya oke-oke saja,” pungkas Nurjaman. (clr/HUMAS MENPANRB)