DUBAI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menghadiri Global Dialogue for Happiness di Al Safinah Ballroom, Jumeirah Beach Hotel, Dubai, Sabtu (11/02). Acara ini merupakan salah satu dalam rangkaian World Government Summit yang diadakan pada 12-14 Februari 2017.
Dengan didampingi Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa dan anggota delegasi lainnya, kedatangannya ini juga untuk memenuhi undangan Minister of Happiness Uni Emirat Arab, Ohoud Al Roumi, yakni Menteri yang menangani tentang kebahagiaan Persatuan Emirat Arab.
Para pimpinan negara dari belahan dunia yang hadir dalam acara tersebut menaruh kepedulian terhadap konsep kebahagiaan. Didalam menyusun dan melaksanakan kebijakan publik, konsep kebahagiaan menjadi bagian yang penting untuk menjadi acuan. "Pemerintah harus menjamin bahwa setiap kebijakan yang dibangun ditujukan untuk membangun kebahagiaan bagi setiap warga negaranya," ujar Ohoud Al Roumi.
Lanjutnya dikatakan, acara ini diadakan untuk membentuk kembali kebijakan publik untuk pemerintahan mendatang. Kebijakan publik tidak hanya saja ditentukan oleh indikator ekonomi tetapi juga ditentukan oleh indikator kebahagiaan.
Konsep mengenai kebahagiaan menjadi momentum dalam perkembangan kebijakan dunia seiring dengan meningkatnya kepercayaan bahwa tugas utama pemerintahan adalah menciptakan masyarakat yang bahagia, makmur, dan sejahtera dengan didukung aspek ekonomi dan teknologi secara harmonis dan sinergis. Namun, kebahagiaan satu negara dengan negara lain berbeda karena setiap negara mempunyai standar hak hidup yang berbeda.
World Government Summit merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh para kepala pemerintahan yang akan membahas tema-tema terkait perkembangan tata kelola pemerintahan di masa yang akan datang. Para pemimpin yang hadir antara lain Perdana Menteri Bhutan Y.M. Thsering Togbay, Mantan Perdana Menteri New Zealand dan Administrator UNDP Y.M. Helen Clark, serta para pimpinan organisasi internasional lainnya.
Selain itu, juga dihadiri oleh berbagi ahli internasional yang membahas tema-tema yang berkaitan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan, antara lain kebijakan pemerintah, metode pengukuran yang efektif dan efisien dalam mengukur kebahagiaan, dan penelitian ilmiah terkini serta literatur mengenai kebahagiaan dan kesejahteraan. (rr/arl/rw/HUMAS MENPANRB)