Pin It

20180610 LAPOR Semarang 5

Asdep Koordinasi Pelaksanaan, Kebijakan, dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Jeffrey Erland Muller mendengarkan penjelasan epala Dinas Kominfo Kota Semarang, Nana Storada di Balaikota Semarang, Minggu (10/06). 

SEMARANG - Pemkot Semarang memiliki call center 112 dan laporhendi.go.id. Aplikasi itu sangat bermanfaat bagi masyarakat, termasuk untuk pengaduan saat arus mudik Lebaran 2018 ini. Keterbukaan informasi ini mendorong partisipasi masyarakat menjadi aktif. 

"Kalau seperti itu, tingkat kepercayaan masyarakat juga menjadi tinggi," ujar Asdep Koordinasi Pelaksanaan, Kebijakan, dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Jeffrey Erland Muller di Balaikota Semarang, Minggu (10/06).

Dalam kesempatan itu, Jeffrey memimpin Tim Safari #KenalLAPOR!saatmudik Kementerian PANRB meninjau kesiapan pelayanan publik Pemkot Semarang menyambut arus mudik libur Idul Fitri 1439 H. 

Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang, Nana Storada menjelaskan, laporhendi merupakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) yang dikelola Kementerian PANRB. "Masyarakat bisa melaporkan permasalahan selama mudik ke call center 112 dan laporhendi. Begitu laporan masuk, Dishub bergerak, juga Polsek, Camat, Polrestabes, dan sebagainya," ujarnya.

Di Balaikota Semarang, Tim Safari yang dipimpin oleh Jeffrey Erland Muller, juga meninjau Situation Room milik Pemkot Semarang. Dalam ruangan itu, petugas petugas bisa memantau segala jenis pelayanan publik yang telah terintegrasi. Ada sebanyak 48 titik CCTV milik Pemkot Semarang yang terpantau dari ruangan tersebut. Untuk memantau kepadatan arus mudik, Pemkot Semarang juga bisa memantau CCTV milik Jasa Raharja. 

Tidak hanya fokus terhadap lalu lintas, kota yang berada di utara Pulau Jawa ini juga mengantisipasi banjir rob yang biasanya terjadi di wilayah Kaligawe dan Tanah Mas. Jika ada laporan banjir rob, Dinas Pekerjaan Umum akan segera melakukan tindakan. Dinas PU juga segera melakukan perbaikan jalan alternatif. "Kalau  ada banjir rob, jalan dialihkan ke mana, nanti diantisipasi," ujar Nana.

Lebih lanjut Jeffrey menjelaskan, dengan berkembangnya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ini masyarakat diminta aktif untuk melaporkan permasalahan pelayanan publik yang ditemukan. Salah satunya dengan aplikasi LAPOR!. Semua elemen masyarakat bisa mengevaluasi pelayanan publik melalui SMS ke nomor 1708, atau dengan aplikasi dan web lapor.go.id. Semua laporan akan ditindaklanjuti dengan transparan. Publik juga bisa mengetahui sejauh mana laporan mereka ditindaklanjuti.

Menurutnya, keterbukaan informasi ini mendorong partisipasi masyarakat menjadi aktif. "Kalau seperti itu, tingkat kepercayaan masyarakat juga menjadi tinggi," tandas Jeffrey.

Langkah ini adalah upaya nyata pemerintah untuk tetap memberikan pelayanan maksimal, khususnya saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. Pelayanan rumah sakit, lalu lintas, pemadam kebakaran, dan pelayanan lainnya dipastikan tetap berjalan. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat diminta ikut aktif untuk mengevaluasi pelayanan publik. (don/HUMAS MENPANRB)