JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak hanya suka ceplas-ceplos. Mantan Bupati Belitung Timur yang 16 Oktober lalu menerima ‘Bung Hatta Anti Corruption Award’ ini juga tidak suka menutup diri alias transparan terhadap anak buahnya. Hal itu dilakukan agar para pegawai mengerti kondisi atasannya.
Sikap transparan Ahok diawali dengan terobosan membuat website sendiri. “Bayangkan saja, Humas kami bebas keluar masuk ruangan saya. Bahkan sampai tahu rekening koran tabungan saya. Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi, untuk menghindari kecurigaan,” ujar Ahok (panggilan akrabnya) dalam workshop Keterbukaan Informasi Pilar Anti Korupsi, dalam pertemuan Bakohumas Pemerintah, di BPKP, Rabu (30/10).
Diakuinya, peran humas sangat penting dalam menyampaikan kebijakan pemerintah. Apa target pemerintah, apa yang sudah dicapai, kenapa lama, semua itu disampaikan pada masyarakat secara terbuka. Bicara apa adanya, biar masyarakat yang langsung menilai. Hal ini juga menghindari terjadinya pemerasan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, atau pihak yang ingin mengadu domba.
Orang nomor dua di Jakarta itu menyatakan, masyarakat lebih suka melihat apa adanya dan merasa penyelenggaraan negara merupakan bagian dari diri mereka. “Ketika terbuka, semua menjadi berjalan enak sekali, tidak ada beban untuk menutupi apa-apa,” tandasnya.
Tokoh yang berkomitmen menegakkan integritas untuk membasmi KKN tersebut sangat memperhatikan pengaduan masyarakat yang tidak puas dengan pelayanan publik. Pasalnya, masyarakat berhak mendapat pelayanan yang salah satunya mengenai keterbukaan informasi. dengan terbukanya informasi dapat mencegah KKN di Pemda DKI.
Semua anggaran dibuka untuk umum merupakan salah satu ide mencegah praktek korupsi di Pemprov DKI Jakarta. “Intelektual orang DKI sudah bagus-bagus. Tapi kerjasama, pengendalian diri, dan tim masih payah. Mau tidak mau perlu bumbu manajemen emosi juga disini karena kita harus tegas,” tambahnya.
Pimpinan juga dituntut komitmennya dalam penegakan integritas. Kunci agar organisasi berjalan dengan baik yaitu menciptakan merit sistem dengan memberi point, reward, dan punishment agar sebuah organisasi dapat lebih hidup. (bby/HUMAS MENPANRB)