Menteri PANRB Syafruddin saat memberikan amanat pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-73 di kantor Kementerian PANRB, Jumat (17/08).
JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menyatakan bahwa di usia ke-73 tahun ini bangsa Indonesia telah mengalami banyak ujian dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Namun, sejarah membuktikan bahwa Bangsa Indonesia mampu bertahan dan tetap tegak berdiri.
Kemampuan untuk tetap kokoh tidak lain karena bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai landasan hidup bersama yang menyatukan semua elemen. “Sifat dasar bangsa Indonesia yang menonjolkan toleransi, gotong-royong dan paguyuban, serta kerukunan mampu memperkuat rajutan persatuan bangsa di tengah gempuran dan cobaan yang menggerogoti integritas NKRI,” imbuh Menteri Syafruddin saat menjadi Inspektur Upacara Kemerdakaan RI ke-73, di kantor kementerian PANRB, Jumat (17/08). Upacara ini dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I, II, III, IV, dan seluruh staf Kementerian PANRB.
Ia menegaskan pentingnya mengawal ekpresi kebencian yang didasarkan pada primordialisme dan identitas sempit dalam era teknologi informasi saat ini yang berpotensi memecah belah dan perlunya menebarkan berita bagus prestasi anak bangsa guna menumbuhkan optimisme. Ia mencontohkan masyarakat internasional mengapresiasi kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) yang semakin meningkat. EoDB meningkat dari peringkat 120 pada tahun 2014 menjadi peringkat 72 pada tahun 2017.
Diplomasi Indonesia juga semakin diakui dunia dengan masuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2019-2020. Hal ini, menurut Menteri Syafruddin, adalah kesempatan Indonesia untuk unjuk gigi kepada dunia. Ini merupakan kesempatan Indonesia untuk berkontribusi secara positif pada penciptaan perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi. “Inilah ‘Kerja Kita, Prestasi Bangsa’ yang akan memperkuat rasa bangga dan keyakinan kita pada Indonesia,” kata Menteri Syarifuddin.
Selain itu dikatakannya bahwa kualitas pembangunan manusia Indonesia juga meningkat yang ditandai dengan indeks pembangunan manusia dari 68,90 pada 2014 meningkat menjadi 70,81 pada tahun 2017. “Sehingga Indonesia masuk dalam kategori High Human Develpoment Index,” ujar pria kelahiran Makassar ini.
Di sisi lain, Syafrudin menggarisbawahi bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah persaingan global yang semakin sengit. “Persaingan itu harus dihadapi dengan birokrasi yang smart, lincah, dan adaptif,” ujar mantan Wakapolri ini.
Seluruh ASN, terutama di Kementerian PANRB diminta terus memainkan peran strategisnya dalam membenahi birokrasi di Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan menuju birokrasi kelas dunia. Saat ini, ia mengakui telah banyak capaian yang telah diapresiasi banyak pihak. Misalnya dalam akuntabilitas, penataan kelembagaan, manajemen SDM Aparatur, serta peningkatan pelayanan publik.
Namun, capaian yang sudah diperoleh harus memotivasi untuk terus mengakselerasi prestasi, khususnya bagi para penyelenggara negara. Dalam upacara itu, Menteri Syafruddin juga memberikan Satyalencana Karya Satya kepada 11 PNS Kementerian PANRB yang telah mengabdi selama 10, 20, atau 30 tahun. Selain itu, juga ada tiga PNS teladan yang diberikan penghargaan. (don/HUMAS MENPANRB)