Pin It

 WhatsApp_Image_2016-11-10_at_10.02.53.jpeg

Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN Tri Widodo W. Utomo

 

JAKARTA - Inovasi di Indonesia mengalami peningkatan yang begitu pesat dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Lembaga Administrasi Negara (LAN) ada 1.969 inovasi yang diciptakan oleh 16 daerah binaan LAN.

"Ini satu fakta yang sangat menggembirakan. Karena kesadaran baru itu sudah tumbuh, bahwa inovasi itu sebuah keniscataan, sebuah kebutuhan dan kewajiban, tidak lagi bisa ditawar-tawar dan bukan merupakan pilihan," kata Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo W. Utomo dalam Seminar Nasional bertajuk Urgensi Sistem Inovasi Administrasi Negara Dalam Akselerasi Nawacita di Jakarta, Selasa (8/11).

Namun, lanjut Tri, banyaknya inovasi yang diciptakan masih memilik kendala. Dikatakan, ada beberapa sifat inovasi yang diidentifikasi LAN. Pertama, inovasi yang bersifat sporadik yaitu muncul pada saat ada ide tapi tidak muncul kalau tidak dipaksakan.

Kedua, inovasi yang bersifat parsial yaitu inovasi yang tidak berhubungan dengan inovasi lainnya, dan tidak berhubungan dengan visi dan misi organisasi. "Jadi inovasi dibuat hanya untuk upaya memperbaiki diri sendiri padahal organisasi kita sangat sistematis yaitu terkoneksi dengan sistem lainnya," kata Tri.

Ketiga, inovasi yang kurang memiliki manfaat atau kurang membentuk efek secara besar. Menurutnya, inovasi dibuat untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Jadi bisa dibayangkan 1.900 an inovasi dari LAN, 4 ribu inovasi yang didaftarkan ke Kementerian PANRB, dan ribuan yang diapeksi, itu ibarat tsunai yang luar biasa. Tetapi tsunami ini kalau tidak dikelola akan menimbulkan bencana, tapi kalau dikelola misalnya dibikin kanalisasi maka akan menjadi energi listrik yang luar biasa," kata Tri.

Utuk itu, kata Tri, dibutuhkan perencanaan pembangunan yang baik. "Kita saat ini sedang membuat rencana inovasi 5 tahunan untuk menghadapi kendala yang ada selama ini," kata Tri.