Kepala Dinas Kominfo DKI Jakarta Dian Ekowati (kanan) menerima cinderamata dari Asdep Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik M. Imanuddin, dalam Seminar Inovation Public Services Through Data Open pekan lalu.
JAKARTA - Bermodal Smart Phone di genggaman, warga DKI Jakarta dapat memperoleh berbagai informasi terkini yang dibutuhkannya melalui kecanggihan aplikasi berbasis teknologi informasi yang disebut dengan Jakarta Smart City. Cukup dengan membuka smartcity.jakarta.go.id., kemudian meng-klik menu maps dan memilih kolom CCTV, masyarakat dapat melihat situasi serta kondisi jalan yang ingin dilaluinya. Warga dapat mengantisipasi dan menggunakan jalan alternatif apabila jalan yang ingin dilalui terjadi kemacetan. Berbagai informasi lain seperti harga kebutuhan pokok, ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), tempat wisata, hingga CCTV yang menggambarkan kondisi jalan Ibu Kota, dan masih banyak lainnya.
Semua itu tak lepas dari perpaduan antara teknologi informasi dan komunikasi dengan ribuan kamera CCTV yang tersebar di seluruh Kota Jakarta hingga ke perbatasan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI pun dapat memanfaatkannya demi dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsinya masing masing. Semisal terjadi kemacetan disatu titik, pihak Dinas perhubungan maupun dari Polisi Lalu Lintas dapat langsung turun kelapangan untuk mengurai kemacetan yang terjadi, sehingga penanganan dapat dengan segera dilakukan.
Smart City yang dibangun Pemprov DKI Jakarta diarahkan untuk memberikan kemudahan warga dalam mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan melalui Teknologi Informasi. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan publik, memberikan solusi penyelesaian masalah, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. "Warga bisa tracking bus Transjakarta di portal tersebut,” ujar Kepala Dinas Kominfo DKI Jakarta Dian Ekowati di Jakarta, pekan lalu.
Selain itu, warga juga dapat mengecek harga pangan yang selalu diperbarui setiap hari, kondisi stasiun pompa, mengecek harga tanah di wilayah DKI Jakarta, memantau keadaan lalu lintas, dan melihat berbagai laporan pengaduan dari masyarakat.
Dian menjelaskan bahwa konsep Jakarta Smart City dibuat berdasarkan 6 pilar, yakni smart government, smart people, smart living, smart mobility, smart economy, dan smart environment. Jakarta Smart City (JSC) merupakan penerapan konsep Kota Cerdas yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami, dan mengendalikan berbagai sumber daya di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien.
Dikatakan, terdapat 47 kanal informasi dari 22 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD/OPD) yang ada di Pemprov DKI Jakarta, dan dapat diakses masyarakat melalui smart phone. Di dalam puluhan kanal informasi, terdapat beberapa fitur yang menarik, seperti tersedianya informasi mengenai harga kebutuhan pokok yang ada di pasaran, kemudian terdapatnya informasi mengenai hutan kota yang berada di Jakarta.
Tidak kalah menariknya, terdapatnya kanal informasi CCTV, yang dapat memperlihatkan situasi maupun kondisi suatu jalan. Dikatakannya terdapat ribuan CCTV yang ditempatkan hampir di seluruh sudut Kota Jakarta hingga ke perbatasan wilayah. CCTV ini memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi terkait dengan kondisi jalan yang akan dilaluinya.
"Melalui aplikasi smart city diharapkan dapat memberi manfaat untuk seluruh masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yng lebih baik. Smart city menyajikan data lebih transparan sehingga kepercayaan publik terhadap Pemprov pun dapat lebih meningkat," ujarnya.
Dian menambahkan, smart city dapat juga meningkatkan partisipasi warga seperti membuat data, aplikasi, memberikan kritik dan juga masukan. Melalui aplikasi Qlue, masyarakat Jakarta pun dapat turut aktif dalam memberikan informasi serta kritik bagi Pemprov DKI. Warga yang memiliki keluhan baik dalam hal kebersihan, kemacetan, maupun hal lainnya hanya tinggal memfoto objek tersebut disertakan dengan keluhan yang dirasakan. Dengan adanya aplikasi qlue membuat dinas terkait dapat lebih tanggap dalam memproses setiap keluhan warga Jakarta. (byu/HUMAS MENPANRB)