Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan Dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sumatra Utara, Kamis (11/05).
MEDAN – Kompetisi Wirausaha Sosial untuk Negeri (WiNNER) diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk melibatkan wirausaha dalam pelayanan publik. Keterlibatan wirausaha sosial ini dapat mendorong pemerintah daerah dalam pengembangan inovasi pelayanan pubik.
“Kompetisi WiNNER berupaya untuk menjalin simbiosis mutualiasme, dimana pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki sumber daya namun butuh percepatan penyelesaian masalah terhadap isu prioritas dan wirausaha sosial yang menawarkan solusi dengan inisiatif baru atau inovasi yang dapat membantu memecahkan persoalan,” jelas Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan Dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sumatra Utara, Kamis (11/05).
Diah menyampaikan, kolaborasi dan keterlibatan wirausaha sosial dalam pembangunan dan berbagai sektor pelayanan publik, dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima. Keterlibatan wirausaha sosial juga membuka peluang potensi pemanfaatan teknologi dan penciptaan inovasi, untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih terjangkau dan berkualitas.
Dari kompetisi WiNNER yang bekerja sama dengan USAID ERAT ini, diharapkan dapat terjalin kerja sama antara wirausaha sosial dan pemerintah daerah. Sehingga dapat dilakukan pengembangan perbaikan tata kelola dan layanan publik sesuai isu prioritas pemerintah daerah masing-masing.
“Kerja sama yang dimaksud dapat berupa skema implementasi atau pengaplikasian solusi yang ditawarkan wirausaha sosial ke dalam sistem yang sudah ada di daerah, kerja sama riset atau kajian, maupun penyediaan pelatihan,” lanjut Diah.
Saat ini kompetisi WiNNER tengah memasuki tahap validasi isu strategis dan layanan. Terdapat lima isu strategis dari pembangunan dan layanan publik di Provinsi Sumatra Utara yang dibahas pada FGD tersebut. Dilakukan dalam diskusi panel, Isu yang dibahas adalah pengurangan kemiskinan, kesehatan, akses dan kualitas pendidikan, air bersih dan sanitasi, serta stunting dan kesehatan ibu dan anak.
Penyelenggaraan FGD WiNNER di Sumatra Utara ini juga menutup rangkaian Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi WiNNER gelombang kedua. Sebelumnya, telah dilakukan rangkaian FGD di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat.
“Setelah validasi isu di masing-masing wilayah kompetisi WiNNER gelombang kedua ini selesai, maka pendaftaran akan segera dibuka. Kami memanggil wirausaha sosial yang bergerak sesuai isu di masing-masing wilayah kompetisi untuk mendaftar agar dapat mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik,” tutup Guru Besar Universitas Sriwijaya ini.
Acara tersebut turut dihadiri Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktek Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Hazmirizal Lubis, serta perwakilan 5 daerah kabupaten dan kota binaan USAID ERAT. (ald/HUMAS MENPANRB)
