Salah seorang inovator dari Kota Madiun saat mempraktekkan 'mendongeng' di depan Tim Panel Independen, Rabu (18/07).
JAKARTA – Hari ke-8 wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018, masih didominasi oleh inovasi dari Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya tampil dengan tiga inovasinya di hadapan Tim Panel Independen, sementara Kabupaten Tulungagung dan Kota Madiun tampil masing-masing dengan satu inovasi.
Tiga inovasi dari Kota Pahlawan ini adalah 6 in 1, Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda, serta Tahu Panas. Walikota SurabayaTri Risma Harini hadir langsung untuk mempresentasikan terobosannya tersebut di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rabu (18/07).
Risma menjelaskangkan, dengan inovasi 6 in 1 ini, masyarakat Surabaya bisa mengurus enam hal sekaligus secara online, yaitu surat pindah masuk, pindah keluar, akta lahir, akta kematian, surat pernikahan, dan surat cerai. “Manfaat bagi masyarakat antara lain, efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor Dispendukcapil,” ujar Risma.
Inovasi kedua yang ditampilkan dari Surabaya adalah Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. Inovasi ini berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga miskin dan pejuang muda. Mereka diberi jalan untuk mengembangkan bisnis di skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mulai dari Para pelatihan, hingga pendampingan sampai ke tahap pengemasan, promosi dan pemasaran produk. Terakhir, Surabaya menampilkan inovasi yang dinamakan Tahu Panas (Tak Takut Kehujanan, Tak Takut Kepanasan). Kegiatan ini adalah perbaikan rumah tidak layak huni melalui program rehabilitasi sosial daerah kumuh. Penanganan program ini dilakukan secara terpadu baik dalam hal perbaikan fisik lingkungan, sosial maupun ekonomi masyarakat di lingkungan perkampungan.
Sebelum Surabaya, Pemkab Tulungagung menampilkan inovasinya yang bernama Laskar (Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi). Bupati Tulungagung, Jariyanto, menuturkan inovasi ini memberikan pelayanan mulai pre-hospital, di IGD sampai dengan dilakukan pemasangan primary PCI. Semua itu dapat di layani di RSUD dr. Iskak secara paripurna. "LASKAR terintergrasi dengan Public Safety Centre (PSC). Masyarakat bisa menghubungi nomor telepon tertentu, dan kemudian pihak dari RSUD dr. Iskak langsung mendatangi lokasi dengan ambulans yang lengkap untuk menunjang hidup pasien," ujar Bupati.
Sebagai penutup sedi pertama, Pemkot Madiun Bersama Dinas Pendidikan dan SDN 02 Mojorejo menampilkan inovasi yang bernama Dopari Sakatu (dongeng di pagi hari yang dilaksanakan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu).
Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto mengatakan, Dopari Sakatu dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa, berkurangnya kenakalan siswa, meningkatkan minat baca dan tingkat kedisplinan siswa. Setiap guru diwajibkan untuk bisa mendongeng dengan moto Berani Malu Demi Murid (BMDM). (don/HUMAS MENPANRB)