Pin It

20130905 sby hari kedua

SURABAYAPengunjung job fair Kompas Karier Fair di  Surabaya dibanjiri ribuann pencari kerja dari berbagai daerah. Tidak saja dari Surabaya, Sidoarjo, Madura dan sekitarnya, tetapi banyak juga yang datang dari Semarang.

Olvi Christianawati misalnya, sarjana perikanan dari Undip sengaja datang ke Surabaya untuk mengikuti simulasi CAT. Dia mendapat informasi, dari sejumlah panitia bahwa di Surabaya akan ada simulasi CAT. Karena itu, bersama dengan beberapa temannya dia pagi-pagi hadir di ICBC jl. Basuki Rahmat Surabaya.

Dia mengaku penasaran dengan sistem tes computer assisted test (CAT). Targetnya, bisa mendapat informasi selengkap-lengkapnya mengenai seleksi CPNS tahun ini. “Saya lulus bulan Februari lalu, dan ingin menjadi PNS. Makanya saya sengaja datang ke mari,” ujarnya di sela-sela mengikuti simulasi CAT yang digelar Kementerian PANRB dalam job fair Kompas Karier Fair (KKF).

Sangking antusiasnya, Olvi mencoba simulasi CAT tidak kurang dari 5 kali. Pertama nilainya 275, kemudian kedua naik menjadi 335, ketiga dan keempat sama, dan baru yang kelima mencapai 385. “Bukan karena ada insentif bagi yang nilainya 385. tetapi saya memang ingin fokus dan tahu seluk beluk soal dalam CAT,”  tambahnya. Dengan demikian, kalau nanti instansi yang dilamarnya menggunakan sistem CAT, sudah tidak asing lagi.

Setiap mengikuti simulasi CAT, dia sengaja memilih laptop yang berbeda. Ternyata, ujarnya, soalnya satu sama lain berbeda. “Ada juga satu dua yang sama, tapi umumnya berbeda,”.

Olvi hanya salah satu dari ribuan pencari kerja yang memadati gedung ICBC di Jl. Basuki Rahmat Surabaya ini.  Pada hari pertama, lebih dari 2.500 pengunjung hadir di job fair ini. Tidak berlebihan kalau stand Simulasi CAT Kementerian PANRB merupakan salah satu favorit bagi pengunjung. Dari catatan panitia, simulasi CAT hari Rabu (04/09) diikuti lebih dari 600 pengunjung. Ada juga yang penasaran, dan mencoba lagi. Ada yang bisa tembus, tetapi banyak juga yang tidak berhasil melampaui passing grade yang ditetapkan, yakni 300.

M. Hanung, putera kelahiran Tuban, yang baru saja menamatkan kuliahnya di Hukum Perdata Dagang Undip 2013 ini  4 kali mengikuti simulasi CAT. Pertama, skornya 290, kedua 275, ketiga 360, dan keempat 290. Hanung tembus skor 360, dan mendapat sebuah kaos cantik, setelah grade-nya diturunkan dari sebelumnya 385 menjadi 355.

Meski sudah diturunkan, grade itu masih di atas grade hari sebelumnya, yakni 300. Dengan grade itu, kaos cantik pun laris manis. Sebanyak 75 kaos yang dibawa, ludes. Bahkan ada beberapa pengunjung yang berhasil melampaui grade, terpaksa beluum mendapatkan kaos. “Kami harap mereka mau mengambil hari ini,” dengan menunjukkan nomor PIN yang sudah ditandatangani panitia,” ujar Kabag Humas Kementerian PANRB Suwardi.

Talk Show

20130905 talkshow

Melihat besarnya antusiasme pengunjung untuk mendapat mendapatkan informasi soal reformasi seleksi CPNS tahun 2013, panitia mngadakan talk show. M. Imanuddin, mantan Karo Hukum dan Humas Kementerian PANRB, tampil sebagai pembicara didampingi Kabag Humas Suwardi.

Imanuddin mengatakan, tahun ini   terdapat 339 instansi pemerintah yang melaksanakan seleksi CPNS, terdiri dari 69 kementerian/lembaga, 23 pemerintah provinsi, dan 237 kabupaten/kota. Adapun formasi untuk CPNS dari pelamar  umum ditetapkan sebanyak 65 ribu, teerdiri dari 40 ribu untuk pemerintah daerah, dan 25 ribu untuk kementerian/lembaga.

Penyelenggaraan test, akan menggunakan sistem kombinasi, yakni ada yang masih dengan lembar jawaban mkomputer (LJK) dan sebagian menggunakan computer assisted Test (CAT). “Kehadiran kami dalam job fair, baik yang di Jakarta maupun di Surabaya ini, merupakan upaya mensosialisasikan CAT bagi para calon pelamar CPNS,” ujar Imanuddin.

Sejumlah pertanyaan mengemuka dari peserta talk show, seperti dapatkah melamar lebih dari satu instansi, kenapa sampai hari ini masih banyak yang belum mengumumkan lowongan CPNS di instansinya, sampai kemungkinan bisa tidaknya titip menitip.

Dengan tegas Imanuddin menjawab, dengan metode LJK maupun CAT, pemerintah telah menutup berbagai lobang yang bisa dimanfaatkan untuk penyalahgunaan wewenang. Untuk sistem LJK misalnya, setiap tahapan mulai dari pembuatan soal, penyerahan master soal, pencetakan soal, pengumpulan LJK, pemindaian dan pengolahan LJK, hingga pengumuman hasil, semuanya tidak memungkinkan seseorang bisa bermain. “Apalagi kalau dengan sistem CAT, begitu selesai mengerjakan soal langsung dapat diketahui hasilnya. Jadi tak ada yang masuk angin,” ujarnya.

Terkait dengan masih adanya instansi yang belum mengumumkan lowongan CPNS, Imanudin mengimbau agar secepatnya diumumkan. Namun menurutnya, hal itu biasanya karena  mereka belum siap.

Terkait dengan kemungkinan melamar lebihbdari sattu instansi, Iman mengimbau sebaiknya satu instansi saja, karena untuk tes sistem LJK waktunya bersamaan, yakni tanggal 3 November 2013. (ags/HUMAS MENPANRB)