Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB saat melakukan audiensi dengan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (09/09).
SURABAYA – Polda Jawa Timur terus berupaya melawan penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dari lingkup terkecil. Hal ini dilakukan dengan menghadirkan Kampung Tangguh Semeru. Tak hanya diterapkan di Provinsi Jawa Timur, program ini juga telah diimplementasikan secara nasional.
Inovasi Kampung Tangguh Semeru diapresiasi oleh Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa karena Polda Jawa Timur hadir menjadi barisan terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. “Kami ingin memberikan apresiasi terhadap Polda Jawa Timur, yang sangat intens menjadi garda terdepan khususnya di masa pandemi ini dengan berbagai inovasi termasuk Kampung Tangguh, dan kami sangat bangga dengan apa yang sudah dikerjakan oleh jajaran Polda Jawa Timur,” ujarnya saat melakukan audiensi dengan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (09/09).
Guru Besar Universitas Sriwijaya ini menjelaskan bahwa program Kampung Tangguh Semeru tersebut merupakan perwujudan kolaborasi yang melibatkan banyak pihak. Program ini menerapkan konsep pentahelix, yang terdiri dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pengusaha, akademisi, media, dan masyarakat.
Mereka bertugas untuk mendorong publik melakukan kegiatan-kegiatan dalam menangani kasus Covid-19, serta mengatasi dampak sosial yang terjadi. Pembentukan Kampung Tangguh Sameru, diprioritaskan untuk desa atau kampung yang paling banyak terpapar Covid-19.
Sementara itu, Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan dalam pelaksanaan program tersebut, para pejabat utama dan Perwira Menengah yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) ditugaskan menjadi Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) untuk melaksanakan supervisi dan asistensi dalam rangka testing, tracing, dan treatment. Ia juga mengatakan sudah banyak daerah yang menerapkan Kampung Tangguh Sameru. “Kampung Tangguh di seluruh wilayah Jawa Timur sampai saat ini berjumlah 2.605,” ungkapnya.
Wakapolda Slamet juga berharap, untuk kedepannya Polda Jawa Timur dapat meningkatkan inovasi pelayanan publik untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. “Semoga kedepannya Polda Jawa Timur akan meningkatkan inovasi pelayanan publik guna memberikan kemudahan bagi masyarakat tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (fik/HUMAS MENPANRB)