Pin It

20171108 SKB Kemenpan Hari 1 18

Peserta SKB CPNS Kementerian PANRB melakukan diskusi kelompok 

 

JAKARTA – Rabu, 08/11) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2017. Ada beragam kisah motivasi peserta yang mendasari alasan peserta ingin menjadi pegawai di Kementerian PANRB ini.

Salah satu peserta yang menceritakan kisahnya adalah Ika Trisnasari. Wanita asal Tulungagung ini ingin mengabdi kepada bangsa Indonesia serta melayani masyarakat melalui Kementerian PANRB. Ika sendiri mengambil jurusan Administrasi Publik saat kuliah di salah satu universitas di Kota Malang dan baru mendapatkan gelarnya pada tahun ini. “Saya baru dapat ilmu dari kampus. Saya ingin aplikasikan ilmu itu. Kedua, orientasi saya itu pelayanan publik. Jadi saya merasa cocok menjadi PNS apalagi di Kementerian PANRB,” ujarnya berkisah, saat ditemui di sela-sela SKB, di Jakarta, Rabu (8/11).

Pada rekrutmen ini, Ika memilih melamar pada posisi Analis Kebijakan Ahli Pertama. Pagi tadi, ia telah menyelesaikan beberapa tes, diantaranya adalah psikotes, diskusi kelompok, dan juga menulis cerita paling berharga selama hidupnya. Kisah berharga dalam hidupnya itu nantinya akan dijadikan bahan untuk tes tahap berikutnya, yaitu wawancara kompetensi bidang yang dilaksanakan pada Kamis, 9 November 2017.

Soal pengertian reformasi birokrasi sendiri, Ika cukup mengerti. Ia berpendapat reformasi birokrasi adalah pembenahan birokrasi dari yang berbelit menjadi lebih efisien. “Kalau dulu berbelit, sekarang dipangkas jadi lebih efisien,” jelasnya.

Ia pun memberikan penilaian terhadap tahapan-tahapan rekrutmen tahun ini. ia menganggap rekrutmen tahun ini lebih obyektif dan transparan. “Satu kata, luar biasa,” tegasnya.

Setelah tes wawancara, peserta akan menempuh tes dengan sistem CAT di kantor Badan Kepegawaian Negara. Ia berharap bisa lolos dan menyumbangkan ilmunya di bidang reformasi birokrasi. “Kalau saya masuk, ya saya memberikan yang terbaik sesuai posisi saya. Kalau analis kebijakan, ya saya harus memberikan rekomendasi kebijakan sesuai keilmuan saya,” pungkasnya. (don/HUMAS MENPANRB)