JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan segera menyelenggarakan ekspose hasil Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi Pelayanan Publik (PKRI) Tahun 2024. Kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan inovasi pelayanan publik yang telah dilaksanakan Kementerian PANRB, termasuk Top Inovasi hasil penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Gelar ekspose yang dilaksanakan melalui presentasi dan wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan informasi objektif terkait implementasi pembinaan inovasi pelayanan publik di tiap instansi pemerintah, selain sebagai ajang apresiasi. "Kita memberikan apresiasi bagi instansi pemerintah yang telah melakukan pembinaan inovasi dengan baik serta mampu menjaga keberlanjutan inovasi dan melakukan replikasi inovasi pelayanan publik,” ujar Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Kamis (11/07).
Menteri Anas menyebutkan bahwa salah satu cara mewujudkan birokrasi yang berdampak adalah melalui inovasi. Dengan inovasi, instansi pemerintah akan lebih hebat dan cepat maju. Untuk itu, Kementerian PANRB selaku pembina pelayanan publik mendorong pemerintah daerah untuk melakukan replikasi inovasi.
"Presiden Joko Widodo memberi arahan agar birokrasi berdampak dan bukan tumpukan kertas. Untuk itu, inovasi harus mendorong birokrasi lincah dan cepat," ujarnya.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Abdul Hakim mengatakan, sebanyak 58 peserta kelompok Keberlanjutan dan sebanyak 36 peserta kelompok Replikasi akan melakukan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Penilai Independen (TPI). Tahapan itu rencananya dilaksanakan pada 12 hingga 16 Juli 2024 secara virtual melalui Zoom dihadapan Tim Penilai Independen.
Adapun inovasi tersebut berasal dari Top Inovasi KIPP dari 2014 hingga 2023 serta inovasi hasil replikasi dari Top Inovasi KIPP. “Kegiatan PKRI ini dilaksanakan sebagaimana arahan Menteri PANRB untuk mewujudkan pelayanan publik berdampak, melalui program inovasi. Menurut beliau, inovasi menjadi cara yang paling strategis dan tepat untuk melakukan perubahan dalam mewujudkan peningkatan pelayanan publik. Kami berharap para peserta instansi dapat mempersiapkan inovasinya yang terkait dengan keberlanjutan maupun replikasi yang telah dilaksanakan,” lanjut Hakim.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menyampaikan kompenen penilaian pada tahap presentasi wawancara ini terdiri dari 70 persen substansi dan 30 persen penyajian. Aspek penilaian substansi sama dengan aspek penilaian pada tahap Desk Evaluasi.
Ajib juga menjelaskan, sebelum presentasi dan wawancara, para peserta diminta untuk menyiapkan bahan kelengkapan kepada Tim Sekretariat seperti materi paparan, ringkasan proposal, dan video inovasi. Diharapkan kepada pimpinan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yaitu menteri, kepala badan, gubernur, bupati, wali kota, dan direktur BUMN dapat mempresentasikan inovasinya di hadapan TPI. (dit/HUMAS MENPANRB)