Suasana Assessment Center bagi Pejabat Fungsional Ahli Muda di Lingkungan Kementerian PANRB, di Jakarta, Rabu (20/07).
JAKARTA – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) rutin melakukan pengukuran kompetensi pejabat dan pegawainya yang dikemas dalam assessment center setiap dua tahun. Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini mengungkapkan data pengukuran kompetensi yang diperbarui setiap dua tahun dapat menjadi sumber acuan terkait pegawai-pegawai potensial yang dapat menjadi pemimpin masa depan (future leader) di Kementerian PANRB.
“Hasil asesmen juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan pengembangan yang dibutuhkan masing-masing pegawai, sehingga Kementerian PANRB dapat menyediakan pendidikan dan pelatihan yang sesuai,” ujarnya saat membuka Assessment Center bagi Pejabat Fungsional Ahli Muda secara virtual, Rabu (20/07).
Dijelaskan, kegiatan asesmen dilakukan agar Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum (SDMOH) dapat menemukan talenta di Kementerian PANRB yang berpotensi mampu mengisi jabatan tertentu tanpa harus melalui proses seleksi (talent pool), serta untuk dapat menentukan jenis rekomendasi pengembangan kompetensi setiap pegawai berdasarkan hasil assessment center. Selain itu, hasil asesmen juga dapat digunakan sebagai bentuk pertimbangan penempatan pegawai ke dalam matriks sembilan kotak.
Pemutakhiran data hasil pengukuran kompetensi pejabat dan pegawai selama dua tahun sekali adalah waktu yang ideal. Konsultan Senior Iradat Konsultan Anny Andayani menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian di bidang perilaku manusia, perubahan perilaku baru akan menetap dan akan dilakukan secara konsisten oleh seseorang dalam kurun waktu dua tahun.
Anny juga menjabarkan assessment center mendukung kebijakan talent mapping Kementerian PANRB. Hasil assessment center ini nantinya menjadi data dalam sembilan kotak (nine box) manajemen talenta yang digunakan untuk menunjukkan sekumpulan pegawai ASN berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja.
“Kalau pegawai berada di kotak-kotak bagian bawah itu, kan, perlu dikembangkan. Hasil asssesment ini akan memberi tahu kita bagian mana yang harus dikembangkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, usai pelaksanaan asesmen, pegawai harus mendapat umpan balik. Hal ini penting dilakukan sehingga pegawai tersebut memahami area-area yang menjadi kekuatan dan area mana saja yang harus dikembangkan. Atasan juga diharapkan memantau pengembangan kompetensi stafnya agar benar-benar terjadi perubahan perilaku sesuai dengan area yang harus dikembangkan.
Pada 2022, sebanyak 219 pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PANRB direncanakan mengikuti kegiatan asesmen yang berlangsung dari awal Juli hingga awal September 2022. Assessment center digelar dengan menggandeng Iradat Konsultan. (rum/HUMAS MENPANRB)
