Pin It

 20161115 inggris6

JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan pertemuan bersama Australia Public Service Commisioner (APSC), Selasa (15/11).  Pertemuan dilakukan guna menjalin kerjasama serta bertukar informasi terkait pelayanan publik dan managemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dikedua negara tersebut.

Menteri PANRB Asman Abnur menjelaskan selama 3 bulan menjabat, dirinya melalukan peninjauan pelayanan publik yang baik di Indonesia untuk dijadikan role model. Hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar 59 model pelayanan publik yang terbaik dihasilkan oleh daerah.

Kepada APSC Menteri Asman menypaikan bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan penyederhanaan terhadap Lembaga atau Instansi pemerintah yang sudah tidak produktif guna terciptanya birokrasi sederhana dan berbasis IT.

"Mudah mudahan dengan adanya pertemuan ini dapat menjalin komunikasi serta mempercepat proses kerjasama terkait pelayanan publik dan menagemen ASN," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Commissioner APSC John Lioyd menjelaskan untuk pekerjaan pegawai negeri di Australia merupakan pekerjaan yang menarik  dan cukup diminati oleh masyarakat setempat. Suatu keberhasilan dan kebanggan jika masyarakat Australia masuk dalam pegawai negeri.

Meski demikian dikatakannya untuk gaji seorang pegawai negeri tingkat menengah di Australia tidak sebanding dengan gaji pegawai swasta. Namun untuk pegawai negeri tingkat bawah setara dengan pegawai swasta di negara tersebut.

Untuk sektor pelayanan publik di Australia memang sangat dianggap penting. Para pegawai negeri setempat diwajibkan untuk merespon serta menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat.

"Pelayanan publik itu sangat penting dan kami anggap serius, kalau ada komplain dari masyatakat, instansi akan memberikan nomor urut agar dapat di follow up dan berhubungan dengan dengan masyarakat yang bersangkutan. Penyelenggara pelayanan publik harus ada yang jawab, terlebih ada sosial media," katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pegawai negeri di Australia dipilih yang masih muda, hal tersebut dilakukan karena memang usia muda lebih memahami teknologi. Sehingga permasalahan pelayan publik disana pun dapat terselesaikan melalui teknologi informasi.

Ia pun berharap pertemuan seperti ini dapat terus dilakukan, karena memang dengan kegiatan tersebut dikatakannya dapat memberi pelajaran untuk pembenahan pelayanan publik untuk kedepannya.

Pertemuan kedua perwakilan negara tersebut dihadiri Commissioner APSC John Lioyd, APSC Group Manager Employment Planning Helen Bull, Vice Australian Ambassador Justin Lee, APSC Director Jane Ryan, sementara dari Kementerian PANRB turut hadir Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, dan para pejabat eselon I. (byu/HUMAS MENPANRB)