JAKARTA – Kota Jambi memiliki permasalahan infrastruktur dan utilitas perkotaan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat dari ribuan proposal pembangunan skala kecil dari masyarakat pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Jambi setiap tahunnya namun hanya sebagian kecil yang dapat dilaksanakan oleh instansi terkait karna keterbatasan anggaran.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Jambi menciptakan inovasi Bangkit Berdaya (Bangun Kelurahan Secara Intensif dan Terpadu yang Berasaskan Swadaya Masyarakat). Inovasi Bangkit Berdaya ini mampu mengakselerasi pembangunan serta mengurangi ketimpangan infrastruktur antar wilayah yang ada di Kota Jambi.
Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan masyarakat Kota Jambi dapat menikmati infrastruktur dan utilitas lingkungan yang memadai dan merata berkat inovasi tersebut. “Bangkit Berdaya diharapkan dapat meningkatkan semangat bergotong royong di masyarakat yang belakangan ini sering ditinggalkan,” ujarnya saat diwawancarai Tim Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara virtual beberapa pekan lalu.
Bangkit Berdaya merupakan program membangun kelurahan secara intensif yang berasaskan swadaya. Dengan inovasi itu, lanjutnya, masyarakat yang daerahnya ingin dibangun jalan, drainase, atau pekerjaan fisik utilitas lainnya cukup mengusulkan melalui Ketua RT. Lalu dari RT ke lurah dan ke camat. Jika usulan diterima, maka RT tersebut akan mendapatkan bantuan.
Pemkot Jambi memberi stimulus berupa bantuan bahan material/bangunan yang akan dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat. “Bantuan yang diterima bukanlah berupa uang, namun berupa bahan bangunan yang nantinya akan digunakan untuk membangun jalan, drainase atau fisik lainnya yang diinginkan,” jelasnya.
Maulana menjelaskan ada banyak manfaat yang bisa didapat dari program ini. Selain menumbuhkan semangat kebersamaan pada warga, kegiatan ini juga sekaligus menghemat anggaran terbukti dalam 1 tahun Pemkot Jambi hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 7,5 miliar untuk membangun jalan-jalan lingkungan di kawasan RT.
“Itu karena pengerjaan jalan langsung dilakukan oleh masyarakat secara suka rela dan gotong royong tanpa digaji atau mendapatkan honor dalam jumlah tertentu," tegasnya.
Melalui program Bangkit Berdaya, pada tahun 2016 telah dilaksanakan pekerjaan pembangunan jalan setapak rabat beton sepanjang 12.606 meter, drainase sepanjang 6.591 meter, jembatan kayu sebanyak 2 unit, dan 32 unit poskamling yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Jambi. Tahun 2018 usulan program Bangkit Berdaya yang digagas Walikota Jambi Syarif Fasha mencapai 5.600 usulan. Ini meningkat drastis dari tahun 2017 yang hanya 3.300 usulan.
Lebih lanjut dijelaskan, program Bangkit Berdaya pun telah mendapatkan penghargaan internasional yaitu IOPD Award Recognition kategori Best Citizen Participation di Montreal Kanada pada Juni lalu. Penghargaan itu juga menempatkan Kota Jambi sebagai 30 besar kota terbaik dari 7.000 kabupaten/kota di dunia yang memiliki inovasi sosial inspiratif, yang secara khusus mengedepankan peran serta dan partisipasi komunitas masyarakat.
“Bangkit Berdaya mampu membawa nama Kota Jambi mendunia, dan memperoleh penghargaan internasional karena sukses menggerakan partisipasi masyarakat perkotaan dalam pembangunan,” ungkapnya. (dit/ HUMAS MENPANRB)