Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja (tengah) saat memimpin rapat pembahasan kuliah integrasi bersama perwakilan sekolah kedinasan.
JAKARTA – Pemerintah kembali kembali membahas rencana kuliah integrasi bagi sekolah kedinasan, sebagai tindak lanjut pertemuan pada tanggal 25 Oktober 2017 silam. Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa gagasan kuliah yang dilakukan bersamaan tersebut merupakan sebuah upaya membangun karakter para Calon Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurutnya, hal tersebut juga konsern dari Presiden RI Joko Widodo yang ingin agar ASN lulusan sekolah kedinasan menjadi perekat nasional. Dengan adanya kuliah bersama diharapkan bisa menghapus silo silo di setiap Kementerian.
“Melalui kuliah bersama juga dapat menghapus ego sektoral, jadi tidak ada lagi ASN sekolah kedinasan ini maupun sekolah kedianasan itu tapi jadi sekolah kedinasan nasional,” ujarnya dalam rapat pembahasan kuliah integrasi bersama perwakilan sekolah kedinasan, di Kantor Kementerian PANRB, Selasa (31/10).
Menurutnya kuliah integrasi ini nantinya akan mengajarkan tentang kenegaraan, rasa nasionalisme, serta penguatan nilai nilai ASN yang harus ditanamkan kepada para calon ASN sebagai penyelenggara negara. Dalam kuliah terintegrasi itu, para taruna diharapkan dapat saling berinteraksi antar taruna dari berbagai sekolah kedinasan yang berbeda, sehingga memupuk rasa kebersamaan dan bisa bekerjasama.
Sementara itu, Deputi Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengusulkan agar materi yang diberikan dalam kuliah terintegrasi tersebut dapat mengajarkan hospitality. Ini penting, karena sebagai penyelenggara layanan, ASN harus memiliki rasa hospitality yang selama ini turut menjadi fokus Menteri PANRB Asman Abnur.
Selain itu materi yang diberikan harus mengandung nilai dan karakter ASN, entrepreunership serta inovasi. “Kalau sejak awal ditanamkan nilai-nilai ASN, hospitality, serta jiwa entrepreunership, maka kedepan kita akan mendapatkan ASN yang berkompetensi dan mampu berinovasi di manapun tempat kerja mereka,” katanya.
Sebelumnya Menteri PANRB Asman Abnur menyampaikan jika kuliah integrasi ini nantinya akan mengajarkan tentang nilai-nilai dasar bernegara, nasionalisme, toleransi, juga bela negara. “Kuliah ini akan menggabungkan seluruh sekolah kedinasan sehingga para calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini tidak terkotak-kotak,” ujarnya.
Rapat kali ini dihadiri perwakilan sekolah ikatan dinas, seperti Poltek Akuntansi Keuangan Negara (AKN/STAN), Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Imigrasi (Poltekim), Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip), Sekolah Tinggi Intejen Negara (STIN), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), Sekolah Tinggi Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (STMKG), dan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN).
Dalam forum tersebut hampir seluruh perwakilan sekolah kedinasan menginginkan agar kuliah terintegrasi tersebut tidak mengganggu kurikulum yang sudah diterapkan oleh masing-masing. Hal lain yang dibahas dalam rapat tersebut terkait dengan waktu dan tempat pelaksanaan yang masih akan ditindaklanjuti lebih jauh lagi. Alternatifnya, dilaksanakan sebelum memasuki perkuliahan atau sesudah mahasiswa menyelesaikan seluruh mata kuliah. (byu/HUMASMENPANRB)