JAKARTA – Ratusan tenaga honorer kategori 1 (K1) dari Kabupaten Nganjuk lega, setelah lima menit mendapat penjelasan dari Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto. “Kami akan segera mengubungi Bupati Nganjuk untuk segera menyelesaikan pemberkasan saudara-saudara,” ujarnya, Jumat (28/02) pagi.
Di hadapan pengunjuk rasa (‘silaturahmi massal’) honorer K1 di depan kantor Kementerian PANRB, Tasdik mengatakan bahwa pihaknya memahami apa yg menjadi aspirasi para tenaga honorer untuk untuk diangkat menjadi CPNS. “Prinsipnya, kami akan menyelesaikan persoalan ini berdasarkan aturan yang berlaku,” ujarnya.
Dijelaskan, tenaga honorer yg memenuhi persyaratan akan segera diproses, menjadi CPNS. “Yang berhak pasti diproses, tapi yang tidak berhak ya tidak. Ini negara hukum,” lanjut nya.
Penjelasan Sekretaris Kementerian PANRB Tasdik Kinanto yang didampingi Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja itu ternyata melegakan para pendemo. Secara spontan mereka berteriak, Alhamdulillah….. Bahkan satu sama lain langsung berpelukan. Banyak ibu-ibu yang tak kuasa menahan air matanya, karena trenyuh dan gembira. “Terimakasih pak, terimakasih……Pak,” ujarnya.
Para pengunjuk rasa dari Nganjuk itu sehari sebelumnya telah melakukan hal serupa di Kementerian PANRB. Perwakilan mereka sempat diterima Tasdik di ruang media center. Namun mereka kembali lagi, Jumat Sejak pagi, mereka sudah berkumpul di depan kantor Kementerian PANRB, setelah malamnya menginap di Senayan.
Usia mereka juga tidak muda lagi. Ada sebagian bapak-bapak yang mengajak puteranya. Windarti, yang mengaku sebagai guru SMP misalnya, sudah mengabdi selama 25 tahun. “Anak saya sudah semester terakhir, tetapi saya belum diangkat juga menjadi PNS,” ujarnya. Sementara Damayuni, yang juga Guru SMP, mengaku bahwa sudah tiga bulan ini mereka tidak digaji. Sebelumnya, mereka mendapat honor Rp 530 ribu. “Hanya itu saja, tisak ada tambahan apa-apa,” sergahnya sambil mengusap matanya yang tak berkaca-kaca menahan tangis.
Tak lama setelah Tasdik dan Setiawan meninggalkan gerbang, pimpinan rombongan langsung memberi komando, agar semuanya mengambil sikap sujud, sebagai tanda syukur kepada Tuhan.
Selanjutnya mereka bersalam-salaman kepada para polisi, sebelum menuju ke bus-bus yang mereka tumpangi, untuk kembali bertugas di Nganjuk dengan waktu tempuh sekitar 30 jam.
Tenaga honorer K1 Nganjuk ini memang cukup unik. Dari 1.296 orang, 1.178 orang diantaranya memenuhi kriteria dengan kebijakan otorisasi. Sedangkan 110 lainnya turun ke K2 yg sudah ikut tes.
Sebuah sumber yang enggan disebut identitasnya menyebutkan, bahwa Bupati Nganjuk sudah membuat surat otorisasi. “Namun surat itu tidak disampaikan ke Menteri PANRB,” ujar sumber tersebut. (ags/HUMAS MENPANRB)