Wakil Kepala BPIP Hariyono saat menjadi narasumber dalam Webinar Memperingati Hari Lahir Pancasila bertajuk Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh, secara daring, Selasa (29/06).
JAKARTA – Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun karakternya harus ditopang oleh keberadaan dasar kuat yang memiliki nilai-nilai positif. Indonesia memiliki Pancasila, yang tidak hanya bisa dijadikan sebagai dasar negara tetapi juga sebagai penopang dan penjaga karakter bangsa.
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menjelaskan, Pancasila merupakan rujukan yang lengkap sebagai basis perubahan maupun sebagai visi yang profetik. Sebagai basis perubahan, Pancasila digelorakan sebagai orientasi revolusi mental.
“Ketika sebuah bangsa kehilangan karakter, kehilangan nilai, maka hilang sudah segala-galanya. Itulah mengapa kita harus membangun karakter bangsa dan menjaganya dengan benar-benar menghayati dan mengamalkan nilai Pancasila,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam webinar memperingati hari lahir Pancasila bertajuk Pancasila dalam Tindakan Bersatu untuk Indonesia Tangguh, secara daring, Selasa (29/06).
Lebih lanjut, Hariyono menjelaskan bahwa salah satu upaya membangun karakter bangsa yang visioner adalah dengan mengubah mindset. Perubahan mindset ini akan memberi dampak pada perubahan kebiasaan yang berujung pada perubahan karakter.
“Watak itu bisa diubah, karakter bisa dibangun. Kita dulu bangsa yang terjajah, sekarang kita bangsa yang merdeka, maka karakternya yang dulu dan sekarang juga harus berbeda,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Guru Besar bidang Ilmu Sejarah Politik ini juga menekankan bahwa Pancasila harus digelorakan sebagai pandangan hidup bangsa yang inklusif, menyikapi keberagaman secara positif, percaya diri, kreatif, dan inovatif. Menurutnya, Pancasila harus dijadikan sebagai basis perubahan yang bisa memperteguh kebangsaan.
Sementara itu, dalam kaitannya dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), Hariyono menjabarkan bahwa ASN tidak hanya dituntut untuk berkontribusi bagi kehidupan yang rukun dan harmonis, tetapi juga teladan dalam memberikan orientasi kehidupan berkarakter di masa depan. “Aparatur negara harus bisa membawa Indonesia, tidak hanya bersatu, tetapi juga menjadi negara yang maju, adil, makmur, dan tangguh menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini dan masa depan,” tutupnya. (rum/HUMAS MENPANRB)