Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa dan Tim Verifikasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Siti Zuhro saat melakukan peninjauan aplikasi LaDi di KBRI Berlin, Selasa (20/06)
BERLIN - Tim Verifikasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 yang terdiri dari Prof. R. Siti Zuhro (anggota Tim Panel Independen), didampingi pejabat Kementerian PANRB yaitu Deputi Bidang Pelayanan Publik, Diah Natalisa dan Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan Publik, Muhammad Imanuddin melakukan verifikasi dan observasi lapangan untuk inovasi "Aplikasi Lapor Diri (LaDi) Terintegrasi Secara Online di Perwakilan RI Se-Jerman".
Inovasi dari KBRI Berlin tersebut merupakan salah satu inovasi yang masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017. Tahap penilaian verifikasi dan observasi lapangan dilakukan dalam rangka menyeleksi Top 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Top 99 yang sudah melewati tahap presentasi dan wawancara.
Tim yang tiba di Berlin, Selasa, (20/06) diterima oleh Duta Besar RI untuk Republik Federasi Jerman, Fauzi Bowo. Menurut Dubes, inovasi LaDi bermula dari keinginan menyelesaikan persoalan tidak adanya kesatuan data akurat mengenai WNI yang berada di Jerman. Data ini sekaligus melindungi kepentingan warga apabila menghadapi masalah di Jerman. Data yang akurat dapat membantu KBRI dengan cepat dalam mengatasi persoalan, misalnya warga negara yang habis masa berlaku paspor.
Tim kemudian menyimak dan menggali inovasi LaDi yang dipaparkan oleh Wakil Dubes, Perry Pada dan Atase Imigrasi, Herman. Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah natalisa menekankan pentingnya leadership dalam mendukung inovasi pelayanan publik untuk terus berkembang.
Jenjen (53), WNI yang menikah dengan warga Jerman dan telah bermukim lebih dari 23 tahun mengatakan, LaDi telah berjasa mengurangi waktu dan memberikan kemudahan bagi WNI di Jerman untuk melaporkan diri dan pengurusan dokumen ke KBRI.
LaDi juga dirasakan manfaatnya oleh Ronny, salah satu mahasiswa S3 yang membawa keluarga ke Jerman. "Saya pakai LaDi, karena sesuai SP Setneg keberadaan selama bersekolah harus diketahui oleh KBRI. Aplikasi LaDi ini sangat mudah digunakan. Istilahnya being registered by fingertips, sangat mudah,” ujarnya seraya berharap agar portal ini bisa menasional dan menjadi standar di seluruh KBRI di seluruh dunia.
Selain LaDi, juga dilakukan peninjauan langsung terhadap pelayanan yang dilakukan oleh KBRI Berlin bagi warga (citizen service) seperti pelayanan paspor, visa dan kekonsuleran. (fka/ags/HUMAS MENPANRB)