BANDUNG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menghadiri sekaligus membuka acara Indonesia Smart City Forum (ISCF) mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jumat (02/09). Acara yang dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan para Bupati/Walikota dari berbagai daerah di Indonesia tersebut berlangsung di ballroom Hotel Trans Luxury, Bandung.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi, pemerintahan berkelas dunia diharapkan tercapai di tahun 2025. Salah satu penopang utamanya adalah implementasi e-government melalui pembentukan Smart City.
Konsep “Smart City” atau Kota Pintar kini mulai diterapkan di berbagai kota besar di Indonesia dan menjadi impian semua kota-kota besar di Indonesia. Konsep ini dianggap sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan kota, sampah yang berserakan, ataupun pemantau kondisi lingkungan di suatu tempat. Selain itu, Smart City juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Dalam sambutannya, Menteri Asman mengatakan berbicara mengenai Smart City, tidak jauh dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan pemerintahan. "Penggunaan TIK dalam pemerintahan merupakan sebuah keniscayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan modern sebagai sarana untuk mempermudah pelayanan terhadap warga," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengembangkan Smart City bersama-sama karena upaya tersebut sejalan dengan Road Map e-Government Nasional 2016-2019. Selain itu, dengan diadakannya forum ISCF ini tentu sangat berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, serta pemerintahan yang efektif dan efisien.
Dalam forum yang mengusung tema "Identifying Challenges and Solutions to Develop Smart City for Better Tomorrow", Menteri Asman memberikan apresiasi karena menjadi arena pembelajaran bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan percepatan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Seperti kota Surabaya, Bandung dan Jakarta yang sudah menerapkan sistem ini, kiranya dapat menjadi benchmark bagi kemajuan berbagai daerah di Indonesia.
Ditambahkan, bahwa Presiden juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi sebagai solusi untuk memudahkan pelayanan publik. Hal ini dapat memberikan bukti kepada masyarakat luas bahwa forum ini menjadi bagian dari kesungguhan pemerintah yang selalu berusaha lebih baik memberikan sesuatu yang terbaik kepada masyarakat.
"Pengembangan SPBE dilakukan agar tidak ada lagi keluhan-keluhan dari masyarakat akibat pelayanan publik yang berbelit-belit dan menyusahkan," imbuhnya.
Menteri Asman juga berpesan bahwa kunci sukses pengembangan TIK melalui penerapan SPBE terletak pada komitmen pimpinan. "Tanpa komitmen pimpinan, sulit sekali menerapkan TIK dalam pelayanan publik," pungkasnya. (twi/HUMASPANRB)