Menteri Asman menghadiri upacara Wisuda XLIII (43) Universitas Dharma Andalas Padang, di Kota Padang, Sabtu (12/05).
PADANG - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengajak segenap mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menjadi individu yang mampu berdaya saing. Disampaikan bahwa persaingan dalam dunia pekerjaan kedepan akan semakin ketat, siapa yang berhasil menunjukkan kelebihan, maka dialah yang akan unggul.
“Tidak ada jalan lain kecuali dengan berupaya terus meningkatkan kapasitas diri menjadi lebih baik setiap hari, menjadi individu yang berdaya saing, profesional dan berintegritas sehingga mampu mengisi kebutuhan lapangan pekerjaan baik di dalam negeri maupun di lingkup global,” ujarnya dalam Upacara Wisuda XLIII (43) Universitas Dharma Andalas Padang, di Kota Padang, Sabtu (12/05).
Dirinya menyampaikan bahwa saat ini dunia akan menghadapi era Revolusi Industri 4.0, dimana dalam situasi tersebut penggunaan kecerdasan buatan, robot dan lainnya semakin masif, dan internet menjadi kunci dari segalanya. Di satu pihak, dalam era tersebut akan terdapat sekitar 57 persen jenis pekerjaan yang diambil alih oleh peran robot, akan tetapi di lain pihak akan terdapat sekitar 65.000 pekerjaan baru yang akan tumbuh.
Selain itu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mendatangkan tenaga kerja negara lain, membuat masyarakat Indonesia harus memiliki kompetensi untuk dapat bersaing dengan warga negara asing. Oleh sebab itu kunci untuk menghadapi hal hal tersebut terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia, yang dicetak oleh institusi pendidikan termasuk perguruan-perguruan tinggi, dan dalam hal ini Universitas Dharma Andalas.
Menteri Asman menjelaskan terdapat beberapa hal penting dalam meningkatkan kapasitas kemampuan, seperti pentingnya menguasai bahasa asing. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan menjalankan pekerjaan. Di era keterbukaan dengan arus kompetisi yang tinggi, kemampuan berbahasa asing yang baik adalah sebuah keharusan. Tidak sedikit tenaga kerja dalam negeri, kalah bersaing karena penguasaan bahasa asing yang lemah.
“Hal penting lainnya adalah memiliki kreativitas. Jadilah anak-anak zaman now yang mengedepankan kreativitas dan inovasi dengan membuat pembaruan-pembaruan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja. Umumnya pegawai yang memiliki kemampuan berkomunikasi baik, cepat beradaptasi, memiliki kepekaan tinggi, serta mau terus-menerus belajar akan memiliki kreativitas yang baik pula,” katanya.
Dirinya mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan sistem rekrutmen yang transparan, sistem seleksi yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), sistem manajemen PNS, sistem pensiun, dan sistem penggajian. Upaya peningkatan kualitas SDM ASN diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas birokrasi yang sangat diperlukan untuk mendorong pembangunan.
Selain itu pihaknya pun tengah menerapkan e-government atau Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), untuk mempercepat proses pelayanan investasi. Melalui upaya tersebut ditambah dengan kompetensi ASN yang mumpuni, maka proses pelayanan investasi akan semakin cepat dan banyak masuk ke Indonesia, dan berujung pada terciptanya lapangan pekerjaan.
“Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah, hanya tinggal bagaimana para lulusan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, mempersiapkan diri untuk menjadi individu yang berdaya saing,” pungkasnya. (byu/HUMAS MENPAN)