Menteri PANRB Asman Abnur beserta Kepala LAN Ady Suryanto dan Gubernur Kalsel menerima bunga sebagai ucapan selamat datang dalam acara Jambore Inovasi Kalimantan di Banjarbaru, Jumat (04/08)
BANJARBARU - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mendorong pemerintah daerah yang ada di wilayah Kalimantan untuk memeprcepat perbaikan kualitas pelayanan publik. Hal itu diperlukan karena masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat dan mudah dari para penyelenggara negara.
Hal tersebut disampaikan saat membuka acara Jambore Inovasi Kalimantan Tahun 2017, di Banjarbaru, Kalimantan Sel;atan, Jumat (04/08). Dikatakan, melalui Jambore Inovasi Kalimantan (JIK) tahun 2017 yang berisikan hasil inovasi dari para peserta Diklat Pim III dan IV, buah dari kerjasama PKP2A III LAN dengan Badan Diklat Provinsi di Wilayah Kalimantan, dapat melahirkan inovasi inovasi yang memberi kemudahan pada masyarakat.
Menurutnya kegiatan tersebut mempunyai arti yang sangat penting, karena selain menampilkan hasil-hasil pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan, acara ini juga bertujuan untuk menyebarluaskan inovasi pelayanan publik kepada seluruh stakeholder untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik. "Saya berharap agar acara ini dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman guna mendorong jajaran pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota serta provinsi di wilayah Kalimantan untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi baru atau melakukan modifikasi terhadap inovasi yang sudah ada sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing," ujarnya.
Menetri berharap acara Jambore Inovasi Kalimantan Tahun 2017 dapat memberi banyak manfaat, dan bagi inovasi yang lahir dapat direplikasi, baik terhadap sistem, metode, maupun teknologi yang digunakan, sehingga akan memunculkan semakin banyak praktik-praktik terbaik inovasi pelayanan publik (best practices).
Lebih lanjut Asman menyampaikan bahwa pihaknya sejak tahun 2014 sampai sekarang telah menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, dimana jumlah peserta meningkat sangat signifikan. Pada tahun 2014 tercatat hanya terdapat 515 unit pelayanan yang mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. Pada tahun 2015 meningkat dua kali lipat menjadi 1.189 unit pelayanan. Pada tahun 2016, peserta kompetisi kembali meningkat dua kali lipat menjadi 2.476 unit pelayanan. Terakhir pada tahun 2017 tercatat 3.054 unit pelayanan yang mendaftarkan menjadi peserta.
Kecenderungan ini memberikan gambaran bahwa inovasi di unit-unit pelayanan terus berkembang dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Peningkatan ini dikatakannya, sangat menggembirakan, terlebih dengan masuknya program inovasi kedalam kurikulum Diklat di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh jajaran LAN. "Saya sangat yakin bahwa selain akan meningkatkan jumlah peserta kompetisi, akan muncul inovasi-inovasi unggulan yang akan meningkatkan kepuasan masyarakat serta mengharumkan nama Indonesia dalam kancah kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat dunia," pungkasnya. (byu/HUMASMENPANRB).