Menteri Asman Abnur membuka pelatihan Hospitality bagi pegawai Kementerian PANRB, Kamis (03/11)
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur membuka pelatihan hospitality bagi para pegawai Kementerian PANRB, terutama yang bertugas di front liner, Kamis (03/11). Pelatihan ini diakukan sebagai langkah awal dalam menciptakan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani dengan sikap ramah.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperbaiki pelayanan yang ada di lingkungan Kementerian PANRB. Menteri mengatakan, hospitality atau keramah tamahan di Kementerian PANRB harus betul-betul menjadi budaya. “Hospitality harus menjadi budaya, itu wajib, harus dilatih dan harus dipraktekan,” ujar Asman.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Staf Ahli Bidang Komunikasi Strategis dan Hubungan Kelembagaan Hendro Witjaksono, Kepala Biro Umum dan SDM T. Eddy Syahputra, Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Herman Suryatman, pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PANRB, serta para cleaning service office boy, dan resepsionis.
Asman menambahkan, frontliner atau orang yang ada di depan layar merupakan ujung tombak di Kementerian PANRB ini. Mereka merupakan kesan awal yang mencerminkan citra isntansi. Di pihak lain, Kementerian PANRB diharapkan menjadi motor untuk penerapan hospitality bagi pelayanan instansi pemerintah. “Sebelum memperbaiki instansi lain, kita perbaiki dulu diri kita," ujar Menteri Asman.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri mengatakan bahwa ada dua hal yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni jiwa enterpreneur dan semangat hospitality. Sebagai cermin kualitas pelayanan publik, ASN harus mengedepankan keramah-tamahan dalam pelayanan. "Dengan motto bersih melayani, setiap ASN yang ada di lingkungan Kementerian PANRB harus siap dengan budaya melayani dengan baik," tambah Asman.
Pelatihan kali ini menghadirkan narasumber dari Divisi Kebijakan Operasional dan Layanan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Pusat, Nyimas Farah, yang menekankan pentingnya pelayanan terhadap tamu yang datang serta rate dari pelayanan tamu yang terbaik hingga yang terburuk. (twi/HUMAS MENPANRB)