Menteri Asman memberikan arahan dalam acara peresmian kantin reformasi Kementerian PANRB, Jumat (06/07).
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menyebutkan jika sikap kompak dan saling bersinergi satu dengan yang lain merupakan wujud sebuah kesuksesan serta keberhasilan. Tidak ada didunia ini yang meraih kesuksesan karena kerja keras sendiri, namun dipastikan ada dukungan maupun bantuan dari orang lain atau sekitar.
“Kalau kita menginginkan sesuatu harus dibayangkan terlebih dulu, kemudian dilihat, kemudian kembali lagi ke diri kita masing masing apa bisa merealisasikan apa yang kita bayangkan tadi. Kuncinya ada pada kekompakan serta bersinergi satu dengan yang lain,” ujarnya dalam acara peresmian kantin reformasi Kementerian PANRB, Jumat (06/07).
Disampaikan bahwa kantin reformasi merupakan wujud dari terjalinnya kekompakan dan sinergi antar para pegawai, sehingga kantin "zaman now" tersebut dapat berdiri selama kurang lebih tiga bulan. Menurutnya selangkah demi selangkah segala target yang telah ditetapkan dapat tercapai, termasuk dibangunnya kantin reformasi, hal tersebut merupakan buah dari kekompakan dan bersinergi.
Menurutnya saat ini kekompakan serta sinergi yang dilakukan oleh para pegawai di lingkungan Kementerian PANRB sudah banyak terlihat, seperti banyaknya kegiatan Kementerian PANRB yang telah menuai apresiasi dari banyak pihak. Mulai dari kegiatan penyerahan hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang tidak hanya melibatkan Kedeputian Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan saja, melainakan melibatkan banyak pihak.
Kemudian kegiatan terbaru yaitu Presidential Lecture yang diberi apresiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo, hal tersbut menurutnya merupakan hasil dari kekompakan yang tidak hanya melibatkan pegawai dilingkungan Kementerian PANRB saja, melainkan juga instansi terkait lainnya. Jika kekompakan terus menerus ditunjukan oleh Kementerian PANRB, bukan tidak mungkin dengan SDM kurang lebih 400 orang dapat membawa perubahan bagi bangsa. (byu/HUMAS MENPANRB)