Pin It

20161111 MENTERI KUNJUNGAN KOREA
Menteri PANRB menyampaikan paparan terkait inovasi pelayanan publik pada acara Korea's Government 3.0 Global Forum 2016 di Busan, Korea Selatan, Rabu (9/11)

BUSAN – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mendapatkan kesempatan untuk berbicara tentang inovasi pelayanan publik di Indonesia pada acara Korea’s Government 3.0 Global Forum 2016, di Busan, Korea Selatan, Rabu (9/11). Pada acara tersebut, Menteri Asman mempresentasikan inovasi yang dimiliki Kabupaten Bintuni yaitu Program Pengendalian Malaria melalui Sistem Early Diagnosis and Prompt Treatment (EDAT).

Papua dapat dikatakan hampir identik dengan penyakit malaria. Sistem EDAT membantu masyarakat dalam mengurangi angka kesakitan akibat malaria di Papua. Melalui sistem ini, penyakit malaria dapat didiagnosis secara dini dan diobati dengan pengobatan yang tepat.

Kondisi geografi di Indonesia khususnya Papua sangat berbeda dengan Korea. “Obat-obatan di Papua sangat sulit dapat karena hambatan geografinya,” jelas Menteri Asman.

Dikatakan, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah, Indonesia mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi pelayanan publik. “Kami mempunyai program one agency, one innovation,” ujar Menteri Asman.

Untuk mendukung program tersebut, telah dilaksanakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik sejak tahun 2014. Menteri Asman menjelaskan bahwa terdapat dua inovasi pelayanan publik dari Indonesia yang memenangkan United Nations Public Service Awards (UNPSA) yakni engembangan Kemitraan Dukun dan Bidan untuk Mengurangi Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan, Kabupaten Aceh Singkil; dan Unit Pelayanan Terpadu Pengentasan Kemiskinan, Model Jawaban Problematika Kemiskinan, Kabupaten Sragen.

Saat ini, Kementerian PANRB melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan mereplikasi praktik baik dari inovasi pelayanan publik. "Replikasi inovasi dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dan pelayanan publik yang berkualitas," imbuh Asman. (rr/HUMAS MENPANRB)