Pin It

20251201 Perkuat Ketahanan Siber sebagai Pilar Transformasi 1Menteri PANRB Rini Widyantini pada penganugerahan Adhibakti Sanapati 2025, di Depok, Senin (1/12/2025).

DEPOK – Penguatan ketahanan siber bukan pilihan, melainkan keharusan untuk menjaga stabilitas nasional dan memastikan layanan publik digital tetap aman serta terpercaya. Disinilah digitalisasi berperan sebagai enabler utama, dengan data yang terintegrasi, SDM yang adaptif, dan sistem yang inklusif serta aman.

"Inilah arah baru birokrasi kita, yakni tata kelola yang kolaboratif, transparan, dan benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat memberikan ceramah umum dalam penganugerahan Adhibakti Sanapati 2025, di Depok, Senin (1/12/2025).

Menteri Rini menjelaskan, untuk mewujudkan transformasi digital yang komprehensif dan aktual, harus memerlukan strategi tata kelola yang kuat, manajemen program yang disiplin, pengendalian pelaksanaan yang konsisten, serta reformasi struktural yang berjalan serentak di seluruh instansi.

20251201 Perkuat Ketahanan Siber sebagai Pilar Transformasi 4

"Dan keamanan siber merupakan fondasi yang memastikan seluruh struktur tetap kokoh. Tanpa keamanan yang kuat, integrasi data tidak dapat berjalan aman, layanan publik tidak bisa diandalkan, dan reformasi struktural menjadi rapuh," ungkapnya.

Menteri Rini menegaskan, upaya mewujudkan transformasi digital harus diarahkan pada kolaborasi lintas sektor, bukan lagi sistem yang terfragmentasi di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan ribuan pulau.

Oleh karena itu, lanjutnya, agenda transformasi digital nasional harus memastikan integrasi layanan, keseragaman standar, serta penguatan keamanan siber sebagai pilar utama.

20251201 Perkuat Ketahanan Siber sebagai Pilar Transformasi 4

"Hanya dengan itu kita dapat mewujudkan pemerintahan digital yang aman, efisien, dan benar-benar melayani seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Menteri Rini mengatakan, untuk memperkuat ketahanan digital pemerintah, keamanan siber harus menjadi agenda strategis yang dibangun secara menyeluruh dan berlapis. Menurutnya ada langkah untuk memperkuat ketahanan digital pemerintah yakni, pertama yaitu standarisasi keamanan nasional di seluruh layanan digital pemerintah, Kedua, integrasi dashboard keamanan nasional dan Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT), Ketiga, penguatan talenta keamanan siber ASN, baik di pusat maupun di daerah, dan terakhir, pendampingan intensif melalui Ekosistem Keamanan Siber Nasional.

"Dengan empat langkah strategis ini, keamanan siber tidak lagi bersifat reaktif, tetapi menjadi sistem pertahanan yang proaktif, terstandarisasi, dan terintegrasi untuk melindungi ruang digital Indonesia," jelasnya.

20251201 Perkuat Ketahanan Siber sebagai Pilar Transformasi 4

Sementara itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi mengatakan sinergi, kolaborasi, kerja sama, persatuan, kerukunan, adalah rumus keberhasilan suatu bangsa dalam mewujudkan transformasi nasional.

Menurutnya, BSSN dan Kementerian PANRB terus berupaya untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk dalam pelaksanaan program percepatan transformasi digital yang aman untuk mendukung Asta Cita dan Program Prioritas Presiden menuju Indonesia Emas 2045.

"Kami sangat mengapreasiasi Kementerian PANRB yang telah memberikan arahan dan dukungan sehingga terbuka ruang kolaborasi yang kuat antar kedua institusi, yang diwujudkan dengan menempatkan keamanan siber dan sandi sebagai enabler dan trust builder, mengintegrasikan keamanan siber dan sandi dalam kebijakan dan peta jalan penyelenggaraan transformasi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kepada masyarakat," ungkapnya. (HUMAS MENPANRB)