Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin saat diarak naik kuda renggong menuju acara peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sumedang, Senin (16/09).
SUMEDANG - Ada yang unik dan berbeda dalam peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sumedang. Sebelum peresmian dimulai, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin diarak naik kuda renggong yang merupakan seni pertunjukan khas Kabupaten Sumedang.
Perjalanan dimulai dari Rumah Wakil Bupati Sumedang. Rombongan berjalan kaki kemudian Menteri Syafruddin melanjutkan dengan menaiki kuda.
Tak sendiri, Menteri Syafruddin didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, serta Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Akhmad Wiyagus menuju lokasi peresmian MPP diarak menyusuri barisan pelajar dan masyarakat.
Sejak pagi, ratusan pelajar SD sampai SMA dengan atribut bendera Indonesia, tampak antusias menyambut Menteri Syafruddin bersama Bupati Sumedang dan Wakapolda Jabar melintas. Menteri Syafruddin tampak melepaskan senyumnya, Bupati Sumedang dan Wakapolda Jabar sesekali melambaikan tangan kearah mereka.
Kuda renggong itu mengangguk-anggukkan kepalanya seirama dengan suara kendang pencak komplit dengan gongnya. Tidak sedikit dari masyarakat ikut menggerakan tubuh berjoget seirama dengan lantunan lagu pengiring.
Pertunjukan kuda renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang berasal dari Sumedang. Kata renggong merupakan metatesis dari kata renggong, yaitu kamonesan (bahasa sunda untuk "keterampilan") cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik, terutama kendang. Kuda renggong kini telah menjadi komoditi pariwisata yang dikenal secara nasional dan internasional.
Usai prosesi peresmian, Menteri Syafruddin mengunjungi seluruh pelayanan publik di MPP Sumedang. Seperti di daerah lain, Mantan Wakapolri ini juga turut menjadi bagian dalam prosesi akad nikah dengan menjadi saksi pernikahan bersama Bupati Sumedang. Raut gugup terlihat dari calon mempelai pria yang sempat mengulang ijab kabul hingga dua kali. Kendati demikian, rona bahagia tampak muncul dari kedua mempelai ketika para saksi yang merupakan pejabat negara memberikan buku nikah dan berfoto bersama.
Setelah menjadi saksi pada prosesi pernikahan di MPP Sumedang, Menteri Syafruddin bersama rombongan menutup rangkaian kegiatan dengan mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun. Museum ini terletak satu komplek dengan MPP di Gedung Negara Sumedang.
Museum Prabu Geusan Ulun menyimpan berbagai benda pusaka dan senjata peninggalan kerajaan. Benda pusaka paling menarik yaitu mahkota binokasih. Mahkota Binokasih merupakan mahkota yang diberikan Kerajaan Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun.
Selain itu, terdapat senjata pusaka Kerajaan Sumedang Larang seperti keris, kujang, tombak, dan meriam kecil. Senjata ini digunakan Kerajaan Sumedang Larang saat pertempuran melawan VOC dan kerajaan Nusantara.
Menteri Syafruddin tampak antusias mengelilingi seluruh area museum. Museum yang didirikan pada tanggal 13 Maret 1974 memiliki enam gedung dan masing-masing gedung mempunyai nama, yakni Gedung Srimanganti, Gedung Bumi Kaler, Gedung Gendeng, Gedung Gamelan, Gedung Pusaka, dan Gedung Kereta. (byu/HUMAS MENPANRB)