Bandung-Tanggal 24 Maret adalah tanggal yang bersejarah bagi Pikiran Rakyat (PR) maupun untuk masyarakat Jawa Barat. Karena tanggal tersebut merupakan hari kelahiran PR sekaligus bertepatan dengan peringatan peristiwa heroik Bandung Lautan Api.
"Atas nama pribadi dan pemerintah, khususnya jajaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, saya menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun Ke-50 Harian Umum Pikiran Rakyat, korannya masyarakat Jawa Barat. Semoga tetap jaya, serta selalu berkomitmen untuk menjaga kepentingan rakyat Jawa Barat," kata Menteri PANRB, Yuddy Chrisnandi, saat memberikan sambupatan pada resepsi HUT PR di Hotel Panghegar Bandung, Kamis (24/03).
Tanpa terasa pasang surut harian umum ini selama lima puluh tahun sudah terlampaui ungkap Yuddy. Transformasi media cetak ini dengan segala dinamikanya terus bergulir tanpa bisa dihentikan. Mulai dari era tahun enam puluhan yang penuh keprihatinan, masuk ke era tahun tujuh puluhan sejalan dengan perubahan badan hukum dari yayasan menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Pikiran Rakyat Bandung, Pikiran Rakyat terus merambah seluruh pelosok Jawa Barat dan memantapkan jadi diri sebagai koran terbesar di provinsi Jawa Barat.
Bahkan sejarah mencatatkan, imbuhnya, bukan hanya menembus skala nasional, Pikiran Rakyat sempat beredar sampai ke Kuala Lumpur, Malaysia dan Brunei Darussalam. Pada era tahun delapan puluhan, Pikiran Rakyat kembali ke fitrahnya sebagai koran regional berbasis provinsi Jawa Barat, walaupun sebagian tirasnya beredar di luar Jawa Barat.
"Saya membaca Harian Umum Pikiran Rakyat sejak sekolah dasar, demikian juga saat mengenyam bangku kuliah di Bandung, bahkan sampai saat ini ketiga bertugas sebagai pembantu Presiden di Pemerintahan Kabinet Kerja. Belum lengkap rasanya jika belum membaca Pikiran Rakyat. Koran ini memang menarik, selain mengangkat berita politik, sosial, budaya dan ekonomi, juga seringkali mengupas dinamika reformasi birokrasi di lingkungan pemerintahan daerah, serta berita lainnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa Barat," tutur menteri kelahiran Cirebon dan keturunan Bandung tersebut.
Kini di usia ke-50, di era digital, Harian Umum Pikiran Rakyat dihadapkan pada tantangan lingkungan strategis yang berubah begitu cepat seiring perkembangan dan kemajuan informasi dan teknologi, kata Yuddy. Kini kita berada di era tanpa batas, tanpa disekat oleh ruang dan waktu. Semua serba digital. Perkembangan era digital ini sangat signifikan peningkatannya, baik dari segi komunikasi, hardware, software maupun peningkatan kinerja pada setiap organisasi.
Menurutnya pada era modern ini, kehidupan masyarakat di seluruh dunia semakin dipenuhi oleh hal-hal yang serba digital, termasuk di kota-kota besar Indonesia. Anak remaja sibuk dengan handphone dan sosial media, orang dewasa sibuk dengan internet, dan masih banyak lagi pengaruh perkembangan digital yang mungkin membuat setiap individu tidak terbiasa berinteraksi dengan sesamanya secara langsung.
"Saya yakin Pikiran Rakyat sudah mengantisipasinya, antara lain dengan mulai dipacunya kinerja media online pikiran-rakyat.com. Media memang harus berubah seiring dengan perubahan zaman. Tidak ada yang bisa bertahan apabila kita tidak mampu beradaftasi. Para leluhur Sunda bilang 'Kudu Bisa Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman'," tutur Yuddy.
Menurut Guru Besar Universitas Nasional tersebut, disini teori evolusi berlaku, sebagaimana dikemukakan Herbert Spencer, bahwa masyarakat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannyalah yang akan bertahan hidup, sedangkan masyarakat yang tidak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Itulah esensi dari Survival of the Fittest, dimana organisme yang lemah atau yang tidak tepat guna akan menghilang atau mati.
Kita semua berharap, tambah Yuddy, Harian Umum Pikiran Rakyat di era digital ini tetap bertahan dan semakin berkembang. Karena itu saya sampaikan tiga pemikiran spiritual rasional agar Pikiran Rakyat ”Jaya di Buana, tur Nanjeur na Juritan. Kahandap Akaran, Kaluhur Sirungan”. Sebagai berikut :
Pertama. Jaga terus ”Roh Jawa Barat” dengan berbagai kekhasan dan dinamikanya, agar harian umum ini benar-benar merepresentasikan kehidupan dan karakter masyarakat Jawa Barat. Getok tularkan nilai-nilai luhur Jawa Barat yang penuh dengan harmoni dan cinta kasih, antara lain ”Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh”.
Kedua. Pastikan setiap pemberitaan tanpa mengurangi daya kritis, diarahkan sebesar-besarnya untuk mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Kritisi program pemerintah yang kurang optimal, tetapi jangan sungkan pula untuk mendukung sepenuhnya berbagai program terobosan pemerintah yang dapat mensejahterakan rakyat. Jadilah pilar demokrasi yang kritis tetapi solutif dan konstruktif.
Ketiga. Kuasai piranti teknologi dan informasi, serta jemputlah era digital dengan dukungan SDM yang handal dan berkelas dunia. Kembangkan research and development, serta human resource development secara terus-menerus dan berkelanjutan, agar Pikiran Rakyat semakin kreatif dan inovatif.
"Demikian yang dapat saya sampaikan. Dirgahayu Pikiran Rakyat. Semoga kita semua selalu diberikan kekuatan lahir dan bathin untuk bersama-sama berperan dalam mewujudkan masyarakat informatif di era transpormatif," pungkas Yuddy menutup sambutannya (HUMAS/MENPANRB)