Pin It

20190808 Cover Berita KIPP

 

JAKARTA - Tidak semua ibu memiliki kesempatan untuk memberikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif kepada bayi mereka dikarenakan harus bekerja. Kenyataan tersebut menginisiasi Pemerintah Kabupaten Karanganyar menciptakan inovasi Ojek ASI sejak tahun 2017 di Kecamatan Kabakkramat, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Angka Capaian ASI Eksklusif di wilayah Kecamatan Kebakkramat meningkat dari 21,55 persen pada tahun 2017 menjadi 38,24 persen pada tahun 2018.

“Ini terus kita tingkatkan agar tidak ada halangan bagi ibu untuk bekerja dengan nyaman, namun tetap memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Sehingga, di satu sisi kebutuhan gizi bayi terpenuhi dan di sisi lain perekonomian keluarga juga tidak terganggu,” ujar Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Kementerian PANRB.

Terciptanya inovasi ini dilatarbelakangi dari keprihatinan pada Angka Capaian ASI Eksklusif yang masih rendah di Kecamatan Kebakkramat. Angka Capaian ASI Eksklusif di Kecamatan Kebakkramat hanya sebesar 21,55 persen dibanding target nasional sebesar 50 persen pada tahun 2017. Juliyatmono menjelaskan bahwa program ini dibiayai oleh pemerintah untuk generasi Indonesia yang lebih baik, sehingga tidak akan memberatkan masyarakat selaku pengguna inovasi Ojek ASI.

 

20190710 OJEK ASI 1

Pemerintah Kabupaten Karanganyar saat mempresentasikan inovasi Ojek ASI pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 di Kementerian PANRB.

 

Inovasi Ojek ASI ini merupakan hasil kreasi dari Kelompok Peduli ASI Eksklusif yang beranggotakan unsur Puskesmas, PKK, dan warga masyarakat Kecamatan Kebakkramat. “Inovasi Ojek ASI ini memberikan kemudahan kepada ibu menyusui yang bekerja untuk tetap dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya,” ungkap Juliyatmono.

Inovasi Ojek ASI ini, menurut Juliyatmono, mudah untuk untuk diterapkan maupun diadaptasi di daerah manapun karena metode yang digunakan sangat sederhana, aman, mudah, dan murah. Sederhana, sarana yang dipakai hanya berupa sepeda motor yang dimiliki hampir setiap orang. Aman, ASI yang dikirimkan dijamin kualitas dan keamanannya, karena dapat dilacak selama proses pengantaran melalui aplikasi. Mudah, cukup menggunakan ponsel berbasis Android. “Murah, menggunakan aplikasi gratis dari Google Play,” katanya.

Seperti diketahui, ASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi. World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan bayi mendapat ASI eksklusif selama enam bulan. Dengan capaian ASI eksklusif yang meningkat, diharapkan dapat berperan menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA).

Oleh karenanya, Ia berharap seluruh stakeholder dapat terus mendukung agar kiranya inovasi ini dapat berkesinambungan. “Inovasi ini akan terus kita lanjutkan karena ini benar-benar dibutuhkan dan untuk kepentingan generasi ke depan. Pilihan Cermat, Bayi Sehat!” pungkasnya. (del/HUMAS MENPANRB)