Menteri Asman Abnur pada pembukaan Seminar Internasional Kearsipan dengan tema Lesson From The Ocean: Building Awareness On Disaster Via Memory Of The World di Jakarta, Kamis (18/05)
JAKARTA – Guna mencetak pegawai yang profesional dan tertib arsip, pemerintah berencana mendirikan Politeknik Kearsipan. Demikan dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur dalam sambutannya saat membuka pelaksanaan Seminar Internasional Kearsipan dengan tema “Lesson From The Ocean: Building Awareness On Disaster Via Memory Of The World” di Jakarta, Kamis (18/05).
Menteri Asman mengatakan, saat ini masih banyak pegawai yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tentang kearsipan. Jumlah pegawai yang mempunyai latar belakang ilmu di bidang kearsipan hanya 3000. “Saya sudah mendapatkan data dari Kepala ANRI, kemudian dari LAN. Ternyata banyak pegawai kita yang tidak punya latar belakang pendidikan tentang kearsipan,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Asman, ANRI bersama LAN tengah mendesign pembuatan politeknik kearsipan yang lebih mengedepankan praktek dari pada teori. “Lulusannya juga memiliki sertifikat. Nanti lulusan Politeknik itu yang mengurus kearsipan. Kita berharap nanti setiap daerah punya pusat arsip yang juga bisa menjadi objek wisata,“ lanjutnya.
Menteri menambahkan, arsip sangat penting dan fundamental dalam pertanggungjawaban sebuah administrasi dalam pengelolaan birokrasi baik pemerintah maupun perusahaan. Karena itu, Asman minta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional harus membangun Sistem Kearsipan Nasional secara internal maupun eksternal.
Secara internal, ANRI harus meningkatkan kapasitas SDM dan sarana-prasarana kearsipan. Sedangkan secara eksternal, ANRI harus membangun dan mengelola sistem informasi kearsipan nasional dan membentuk jaringan informasi kearsipan nasional agar datanya autentik dan utuh serta mudah diakses, sehingga dapat menciptakan arsip sebagai memori kolektif bangsa. (dit/ HUMAS MENPANRB)