(Bupati Bantul, Suharsono, dalam Sharing Session sebelum penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP) regional III, di Yogyakarta, Senin (06/01), foto : ris )
YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul terus mendorong percepatan reformasi birokrasi melalui pendekatan kearifan lokal guna meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan berujung pada kualitas pelayanan prima kepada publik. Hal tersebut disampaikan Bupati Bantul, Suharsono, dalam Sharing Session sebelum penyerahan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LHE AKIP) regional III, di Yogyakarta, Senin (06/01).
"Pendekatan saya pertama kearifan lokal, jadi saya langsung terjun ke lapangan kepada masyatakat yang saya pimpin. Ini saya lakukan untuk meningkatkan peran masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih dan akuntabel, serta pelayanan publik yang baik," katanya.
Sementara untuk mendorong pemerintahan yang akuntabel, Suharsono memaparkan bahwa Pemkab Bantul telah melakukan identifikasi permasalahan terutama dalam bidang perencanaan dan penganggaran. Menurutnya, dalam menetapkan anggaran, dirinya selalu berkoordinasi dengan OPD agar dalam pelaksanaannya tercipta keterbukaan atau transparansi.
"Masalah anggaran, kita selalu koordinasi dengan OPD, supaya transparan, terbuka. Sasaran strategis, IKU (indikator kinerja utama), program, itu sudah disimpulkan. Sehingga kami juga sudah memetakan sasaran strategis dari 51 sasaran di tahun 2013 menjadi 16 sasaran di 2017," katanya.
Lebih lanjut, Bupati Suharsono yang merupakan pensiunan Polri, menuturkan bahwa di tahun 2017 Pemkab Bantul telah memangkas jumlah program dari 176 di tahun 2013 menjadi 169 di tahun 2017. Selain itu, jumlah kegiatan juga dipangkas cukup signifikan menjadi 1350 kegiatan di tahun 2017 dari sebelumnya 2539 kegiatan di tahun 2013.
"Ini dilakukan agar kita bisa fokus terhadap sasaran yang telah ditetapkan. Kita fokus, daripada banyak program kegiatan terus tidak fokus, nanti kita sendiri yang kesulitan," ungkapnya. (ars/arl/Humas MenPANRB)