JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Agum Gumelar mengatakan, peran perempuan dalam birokrasi masih sangat minim sekali. Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan maupun istri PNS yang belum paham tentang reformasi birokrasi.
Dia mengingatkan agar setiap perempuan memiliki pemikiran reformasi birokrasi yang menjadi dasar dalam membangun kemandirian, antara lain kemandirian ekonomi, intelektual, maupun sikap. “Mari kita mendukung reformasi birokrasi menjadi gerakan yang bottom up,” tuturnya dalam Seminar ‘Perempuan dalam Peningkatan Daya Saing Nasional di Era Globalisasi,’ Rabu (18/06).
Dalam seminar yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Linda mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan pada tingkat daerah, yakni provinsi, kabupaten, dan kota menjadi ujung tombak dalam pengarusutamaan pembangunan di Indonesia. “Perempuan dapat menjadi jiwa dan semangat yang mewarnai di setiap bidang pembangunan, termasuk reformasi birokrasi,” ujarnya
Karena itu, perempuan harus berkualitas dan mandiri agar mampu menghadapi era global, serta mampu berdaya saing. “Kalau punya daya saing, pasti juga berinovasi dan kreatif,” imbuhnya.
Mereka diharapkan banyak mengikuti seminar-seminar seperti ini, karena selain menambah pengetahuan, juga memperluas cakupan dan jejaring. “Setiap ada peluang langsung ambil saja, bila gerakan sama, reformasi birokrasi akan lebih bersinergi, efektif, dan efisien,” tegasnya. (bby/HUMAS MENPANRB)