Bidan Puskesmas Kabayoran Baru Heni Puspitasari, saat memberikan penjelasan mengena perlunya deteksi dini kanker serviks dan kanker payyudara di depan anggota DWP Kementerian PANRB, Rabu (20/09).
JAKARTA - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar Sosialisasi tentang pencegahan kanker serviks dan kanker payudara di kantor Kementerian PANRB, Rabu (20/09). Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara mendeteksi dini kanker serviks menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), dan pencegahan kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS.
Ketua DWP Kementerian PANRB Endang Atmaji mengatakan, dengan kemajuan teknologi dan berubahnya gaya hidup manusia, penyakit telah berevolusi. Sementara WHO menyatakan bahwa kanker serviks adalah penyakit yang paling mematikan di negara berkembang.
“Pada jaman sekarang ini dengan kemajuan teknologi dan semakin berubahnya gaya hidup, sehingga kita malas berolahraga. Penyakit yang ada sekarang ini telah berevolusi bukan lagi penyakit endemik akan tetapi sudah menjadi penyakit menular,” ujarnya di Jakarta (20/09)
Bidan Puskesmas Kabayoran Baru Heni Puspitasari mengatakan, ada 4 langkah Teknik IVA dalam tampilan serviks. Pertama untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai potensi kanker serviks. “Jika curiga kanker, tidak perlu test IVA, tetapi langsung dilakukan biopsy,” ujarnya.
Kedua, lanjut Heni, apakah Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK) atau bibir rahim tampak seluruhnya ? Jika tidak, maka sebaiknya dilakukan test IVA. Ketiga, lakukan test IVA dengan menunggu satu menit, dan lihat jika timbul epitel putih maka positif. Adapun langkah keempat, jika positif maka harus melakukan kandidat krioterapi.
Selain kanker serviks, pada acara tersebut Bidan Heni juga memberikan pemahanan tentang kanker payudara yang dapat dideteksi dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) oleh tenaga medis terlatih. “Untuk Sadari dapat dilakukan setiap bulan, sedangkan SADANIS dapat dilakukan sekali setahun,” tuturnya.
Dalam sosialisasi pencegahan kanker payudara dijelaskan juga tentang gejala dan pencegahan kanker tersebut. Misalnya dengan menghindari alkohol, asap rokok. Sebaiknya lakukan olahraga, tidur cukup, perhatikan makanan dan lain-lain. Pada akhir acara tersebut anggota DWP Kementerian PANRB menggelar kegiatan arisan rutin. (slv/dik/ags/HUMAS MENPANRB)