Pin It
CATkemenkeu
 
JAKARTA – Dony Arlen dan Daniara, lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 2012 mengaku sedikit nervous sebelum mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) dengan sistem computer assisted test (CAT) di kantor pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Senin (26/08). “Tadi saya sempat nervous, tapi alhamdulillah saya sudah selesai melaksanakan tes dengan sistem CAT ini,” ujarnya sesaat setelah keluar dari ruangan CAT di lantai 2 gedung BKN.
 
Daniara dan Dony Arlen merupakan dua dari 475 lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 2012 yang mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) dengan sistem computer assisted test(CAT) hari pertama di kantor pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Senin (26/08). Hari Selasa masih akan berlangsung CAT untuk 439 peserta lulusan STAN untuk wilayah Jakarta, yang jumlahnya 914 orang.
 
Pelaksanaan CAT dibagi menjadi 5 sesi, dengan peserta masing-masing sesi 95 orang. “Sebenarnya di ruangan ini tersedia 100 unit computer. Namun ada 5 unit sebagai cadangan, kalau ada yang bermasalah,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen badan Kepegawaian Negara Aris Windiyanto.  
 
Dengan setelan baju putih dan bawahan warna hitam, Dony bersama 95 peserta lainnya seolah tak sabar menunggu giliran untuk mengikuti CAT. “Saya kebagian pada sesi keempat,” ujar Dony. Umumnya mereka menampakkan wajah sedikit tegang, karena terbebani perasaan harus lulus.
 
Berbeda dengan Daniara, lulusan D3 Pajak ini tampak ceria, seakan sudah lepas dari beban. Terlebih selama lebih dari 9 bulan setelah lulus STAN, nasibnya seperti digantung. “Tadi computer saya sempat hang. Kemudian saya lapor dan ganti computer. Tapi ternyata jawaban yang sudah saya kerjakan tidak hilang, meski sempat ganti computer,” ujarnya.
 
Meski merasa sedikit kecewa, namun kedua peserta CAT di BKN pusat ini menanggapi hal ini secara positif. Dengan CAT, kami tidak bisa nyontek jawaban satu sama lain. Dengan CAT juga diakui dapat menutup peluang terjadinya titip menitip CPNS, karena hasilnya bisa langsung diketahui baik oleh peserta maupun panitia. “Kalau ini bisa dilaksanakan secara konsisten, saya optimis bisa mewujudkan rekrutmen CPNS yang bersih, fair, dan obyektif. Selain itu juga bisa meningkatkan efeisiensi penggunaan uang Negara,” tambah Dony.
 
Seperti diberitakan di media ini sebelumnya, sebanyak 3.300 lulusan D1 sampai D3 STAN tahun 2012 mengikuti TKD dengan sistem CAT di 12 Kantor Regional BKN. TKD yang merupakan syarat untuk bisa diangkat menjadi CPNS ini juga diberlakukan bagi seluruh sekolah ikatan dinas.
 
Aris Windiyanto mengungkapkan, dalam CAT ini peserta diwajibkan menyelesaikan 100 soal. Terdiri dari 35 soal tes wawasan kebangsaan (TWK), 30 soal tes intelegensia umum (TIU), dan 35 soal tes karakteristik pribadi (TKP). Untuk TWK dan TIU, kalau salah nilainya nol, kalau betul nilainya 5. “Sedangkan TKP, tidak ada yag salah, tetapi nilainya satu sampai lima. Total nilai, maksimal limaratus,” ujarnya.
 
Ditambahkan, CAT ini telah diterapkan dalam rekrutmen CPNS BKN tahun 2009 dan 2010. “Waktu itu kami menetapkan passing grade 275,” tambah Aris. Namun untuk TKD bagi Kementerian Keuangan kali ini, dia mengaku tidak tahu menahu soal passing grade. BKN, ujarnya, hanya melaksanakan CAT dan menyerahkan hasilnya kepada Menteri PANRB.
 
Aris mengakui, kompuuter cadangan sangat diperlukan untuk mengantisipasi kalau ada computer yang ngadat. Meskipun persiapan sudah dilaksanakan sekitar dua minggu, namun hal itu bukan menjamin. “Pada sesi pertama dan kedua tadi juga ada satu computer yang hang, sehingga peserta harus ganti computer,” tambahnya.
Hal serupa juga terjadi pada sesi ketiga,  saat penulis melakukan pemantauan di ruang CAT. Salah seorang peserta melaporkan komputernya mengalami masalah, sehingga dia harus ganti computer.
 
Secara umum pelaksanaan CAT hari pertama berlangsung lancar, tanpa kendala yang berarti. Kalau sebelum masuk ruangan mereka sedikit merasa tegang, setelah keluar ruangan mereka tampak senyum-senyum gembira. Apalagi mereka langsung bisa mengetahui hasilnya. Dari pantauan penulis secara umum hasilnya lebih dari 300.
Satu hal yang masih menggantung, kalau misalnya ditetapkan passing grade, kemudian ada yang tidak lulus, bagaimana nasib mereka. Pasalnya, ketika masuk STAN tidak ada persyaratan yang mengharuskan mereka mengikuti TKD. (ags/HUMAS MENPANRB)