JAKARTA – Pegawai Negeri Sipil sebagai penyelenggara negara, harus mampu membawa Indonesia ke dalam kancah kompetisi global, dimana pemerintah tiap negara bersaing dalam memajukan negara dan meningkatkan kemakmuran rakyatnya dengan menarik serta meraih kepercayaan para investor untuk berinvestasi dalam bidang ekonomi. Untuk mewujudkan cita-cita ini, tentu diperlukan PNS yang memiliki kemampuan dan kualifikasi yang profesional serta sanggup melakukan perubahan revolusional dalam birokrasi guna membangun tata kelola pemerintah yang berintegritas dan dapat dipercaya oleh masyarakat internasional.
“ PNS sebagai penyelenggara negara harus jadi motor perubahan Indonesia dengan gagasan dan ide baru yang inovatif, karena kompetitor kita saat ini adalah pemerintah negara lainnya,” tegas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Reformasi Birokrasi Reform Leader Academy (RLA) Angkatan VI 2017 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta (Kamis, 20/4)
Dihadapan 25 peserta RLA Angkatan VI yang telah terseleksi ketat dari berbagi instansi pusat maupun daerah tersebut, Menteri Asman mengingatkan, bahwa PNS merupakan sebuah profesi ekslusif yang saat ini hanya bisa diisi oleh SDM pilihan yang cerdas. “Pemerintah harus diselenggarakan oleh PNS yang cerdas serta profesional, dengan demikian Indonesia akan maju pesat karena rakyatnya patuh dengan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah,” ujar MenPANRB.
Terlebih lagi dengan terbitnya PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS yang baru saja terbit, lanjut Menteri Asman, para PNS dijamin akan menerima fasilitas pendidikan serta pelatihan minimal 20 jam per tahunnya untuk mengasah kualifikasi dan kompetensi PNS tersebut dalam menjalankan tugasnya. “Untuk itu, saya minta bagi seluruh peserta untuk memberikan totalitasnya dalam Pelatihan Kepemimpinan Reformasi Birokrasi ini, sehingga ketika saat kembali ke instansi masing-masing, saudara dapat membuat perubahan yang signifikan dalam reformasi birokrasi untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat serta menciptakan birokrasi yang efektif, efisien, serta profesional,” ujar Menteri Asman.
Pada kesempatan ini, Kepala LAN RI Dr.Adi Suryanto, menyatakan bahwa Reform Leader Academy (RLA) ini merupakan program prioritas nasional yang menjadi amanat LAN. Menurut Kepala LAN RI, tahun ini Reform Leader Academy diadakan dalam 6 angkatan, dengan multi topik pembelajaran yang strategis, antara lain penguatan kapasitas ASN, manajamen perencanaan, dan manajemen perubahan.
Adapun para peserta pendidikan yang akan dilaksanakan selama 4 bulan ini, telah mengikuti proses seleksi yang ketat karena diharapkan akan menjadi pimpinan tinggi di satuan kerja masing-masing. Begitupun fasilitator pendidikan ini juga telah dì seleksi secara komprehensif oleh LAN, dan narasumber Reform Leader Academy ini berasal dari multi instansi, seperti para professional, swasta, dan juga BUMN.
“Tahun ini, Reform Leader Academy memiliki desain kurikulum baru, dimana setiap peserta didik harus menghasilkan produk rencana aksi perubahan nasional yang akan diuji kemudian diserahkan kepada pemerintah,” ujar Adi.
Diharapkan dengan kualitas pendidikan yang tinggi ini, para peserta didik akan dapat menerima sertifikat setara PIM 2, sehingga kedepan para peserta tidak perlu mengikuti lagi diklat PIM 2 ketika mendapatkan jabatan pada eselon 2. (arl/ Humas MenPANRB)