Pin It

20130814 terima kasih pak polisi

JAKARTA – Seorang ibu yang tengah memboncengkan anaknya berusaha memperlambat sepeda motor yang dikendarai, karena di hadapannya banyak polisi mencegat para pengendara yang lewat di Ngawi, tepatnya perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tampaknya ibu itu takut ditilang, karena dia tidak memakai helm.

Padahal, para polisi itu tengah membantu Tim Liputan Mudik Layanan Publik yang tengah membagi-bagikan ta’jil gratis bagi siapa saja yang lewat di depan pos terpadu operasi ketupat Lodaya, pada hari terakhir puasa, Kamis  (07/08) sekitar jam 17.30.

Membagikan ta’jil gratis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Tim Lipmudyanlik, di lokasi-lokasi yang dilalui. Tim berhenti di suatu tempat yang dianggap cukup strategis, sekitar jam 16.45, langsung mendirikan tenda yang bertuliskan Kementerian PANRB, kemudian membagikan ta’jil kepada pemudik yang tengah melintas.

Pembagian ta’jil pertama dilakukan di pelabuhan penyeberangan Merak, pada tanggal 2 Agustus yang merupakan hari pertama perjalanan Tim Lipmudyanlik. Hari kedua, dilakukan di Kandanghaur, kemudian di Pekalongan, ujung jembatan Suramadu, dan terakhir di Ngawi, tepatnya di dekat tugu perbatasan Jawa Timur – Jawa Tengah.

Pembagian ta’jil di dua lokasi terakhir terasa cukup mengesankan. Di ujung timur jembatan Suramadu,  yang sudah masuk wilayah Kabupaten Bangkalan, tim dibantu oleh sejumah personel polisi yang tengah bertugas di pos pelayanan mudik. Karena lalu lintas, khususnya sepeda motor berjalan cukup kencang, maka seorang polisi berdiri di atas pembatas jalan sambil melambai-lambaikan bendera agar pengendara dapat memperlambat laju kendaraannya, dan berhenti  sejenak untuk menerima ta’jil. Sekitar 200 paket ta’jil berhasil dibagikan di lokasi yang view-nya dilatarbelakangi oleh tiang jembatan gantung Suramadu.

Kesan mendalam juga dirasakan, ketika pembagian ta’jil dilakukan di Ngawi, perbatasan Jatim-Jateng. Di lokasi itu berdiri dua pos polisi, yakni pos pelayanan mudik dari Ngawi (Jatim) dan pos terpadu, yang merupakan gabungan petugas kepolisian dari Jatim (Ngawi) dan Jateng (Sragen).

Keramahan personel itu mulai terasa sejak Tim minta ijin untuk memasang tenda. Para penjaga keamanan ini bahkan turut membantu memasang tenda, dan mengamankan  lalu lintas. Saat pembagian ta’jil, petugas berseragam coklat itu menghentikan kendaraan-kendaraan yang lewat, sehingga terkesan seperti ada razia. Hampir semua kendaraan yang lewat menghentikan kendaraannya, termasuk sejumlah bus-bus angkutan penumpang, mobil pribadi, sepeda motor, becak maupun pengendara sepeda. Dalam sekejap, lebih dari 300 paket habis terdistribusikan. Pembagian tajil juga dibantu oleh sejumlah pramuka yang tengah membantu polisi mengatur lalu lintas di pos tersebut.

Sambil membagikan ta’jil, tercipta suasana yang sangat cair antara Tim Lipmudyanlik dengan sejumlah personel kepolisian. Canda dan tawa mewarnai suasana menjelang buka puasa hari terakhir. Bahkan salah satu personel polisi sempat menyajikan buah segar, untuk disantap bersama-sama, satu sama lain saling berkenalan, tukar pengalaman, sampai bertukar nomor telepon.  

Sepanjang perjalanan Tim Lipmudyanlik dari tanggal 2 – 10 Agustus, kehadiran polisi di sepanjang jalan jalur utama mudik memang tampak menonjol. Mereka hadir dengan penampilan yang ramah, dan selalu berusaha membantu pemudik. Mereka memberikan pelayanan masyarakat dengan sabar, meski tetap tegas dalam menghadapi kejahatan. Terimakasih Pak Polisi !   (Bby/Ags/HUMAS MENPANRB)