Pin It

20210705 Rajutan Sibakul Jogja 3

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mempresentasikan inovasi Sibakul Jogja di hadapan para Tim Panel Independen dalam Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021, secara virtual, Senin (05/07).

 

JAKARTA – Ragam Inovasi dari Provinsi D.I Yogyakarta dan Provinsi Jawa Barat tampil di hadapan Tim Panel Independen (TPI) pada kegiatan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021, secara virtual, Senin (05/07). Kategori inovasi yang tampil pada hari keenam kali ini sangat beragam, mulai dari kategori pemberdayaan masyarakat; pertumbuhan ekonomi; kesehatan; tata kelola pemerintahan; perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup; dan pendidikan. Selain dari kelompok umum, wawancara dan presentasi juga berasal dari kelompok replikasi.

Inovasi Cara Jitu Usaha Tangguh dengan Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (Sibakul Jogja) dari Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta membuka sesi pertama proses presentasi. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan Sibakul Jogja merupakan aplikasi pendataan koperasi dan UMKM yang bermanfaat dalam tata kelola pembinaan KUMKM.  Aplikasi Sibakul Jogja memiliki nilai tambah berupa fleksibiltas di tengah krisis, salah satunya dengan penambahan fitur markethub.

Melalui aplikasi Sibakul Jogja, para wirausaha baru, koperasi, dan UMKM dapat meningkatkan skala usahanya melalui pelatihan yang diikuti sesuai dengan kebutuhan serta keikutsertaan dalam markethub Sibakul yang membuka pangsa pasar lebih luas. “Terdapat enam aspek sebagai dasar pembinaan, yakni aspek SDM, kelembagaan, produksi, keuangan, pemasaran, dan digital marketing. Adapun untuk koperasi, klastering ditentukan berdasarkan hasil penilaian kesehatan dan pemeringkatan,” ujarnya.

Selanjutnya presentasi oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dengan inovasi Gerakan Kampung Panca Tertib (Rampung Panertib) Kota Yogyakarta. Inovasi Rampung Panertib bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran membangun nilai-nilai ketertiban, keteraturan sosial, ketenteraman dengan semangat kebersamaan yang dijiwai semangat Gotong Royong Amrih Majuning Ngayogyakarta (Segoro Amarto), dengan senantiasa menghadirkan dan melestarikan kepedulian dengan mengedepankan pendekatan pre-emtif melalui edukasi warga di setiap sudut kampung di Kota Yogyakarta yang menekankan pada inisiatif dan partisipasi warga sadar hukum.

20210705 Gelimasjiwo 3

Inovasi ketiga yaitu Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwo (Gelimasjiwo) milik Kabupaten Bantul yang dipaparkan oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Disampaikan Gelimasjiwo menghadirkan kepedulian dipelopori kader stempat, didukung kepedulian sistem birokrasi, antara lain RT atau dusun/desa, dan jejaring lintas sektor diinisiasi oleh Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Inovasi ini memberikan layanan komperehensif, yaitu bio, psiko, sosial, spiritual, dan ekonomi. Formulasi Gelimasjiwo mengkombinasikan hati nurani, ilmu, dan sistem pemerintahan menjadi pelayanan yang luar biasa, terwujudnya kehadiran negara untuk warga.

Selanjutnya Kabupaten Kulon Progo membawa dua inovasinya, yakni Inovasi Cabai Pantai Kabupaten Kulon Progo (PaKU), dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Semua Penyandang Disabilitas mendapatkan Pelayanan Terpadu, Holistik, Sehat dan Aman (Sentosa). Bupati Kulon Progo Sutedjo menuturkan Cabai PaKU merupakan inovasi untuk optimalisasi pemanfaatan lahan pantai Kulon Progo dengan pengelolaan agribisnis cabai yang lengkap, mulai dari budi daya, pemasaran hasil, sampai dengan pengolahan hasil cabai. Inovasi Cabai PaKU merupakan program pemberdayaan masyarakat yang bersifat ekonomi produktif dalam rangka peningkatan pendapatan, melibatkan peran serta masyarakat tani secara aktif dalam perencanaan, budidaya, panen, pascapanen, pemasaran, dan pengolahan hasil. Pemberdayaan dilaksanakan melalui kelembagaan petani.

Sementara inovasi Posbindu Sentosa adalah pelayanan disabilitas dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Inovasi tersebut melengkapi pelayanan disabilitas yang sudah berjalan, melalui penguatan pada manajemen masalah yang dikelola oleh dokter, berkolaborasi antar profesi dan lintas sektor. Posbindu Sentosa menyediakan kemudahan transportasi dan perawatan kesehatan untuk menghilangkan hambatan akses bagi penyandang disabilitas.

20210705 Gatotkaca 3

Sesi pertama ditutup dengan presentasi dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melalui inovasi Gerakan Totalitas Suka Membaca (Gatotkaca). Dikatakannya Gatotkaca merupakan gerakan yang fungsi awalnya adalah untuk membiasakan siswa untuk membaca.

Kegiatan membaca diawali dengan kebiasaan membaca setiap harinya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pada setiap akhir minggu wujud penerapan dari hasil membaca tersebut diwujudkan dengan hasil karya. Hasil karya bisa berupa cerpen, cernak, cergam, puisi, pantun, dan lain sebagainya. Gatotkaca dalam wujud penerapannya terbagi menjadi beberapa bagian Morning Reading, Break Reading, Home Reading, dan Time to Create.

20210705 Aksi Tali Intan 1

Sesi kedua presntasi dimulai oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil dengan inovasi Aksi Petani Peduli Perlindungan Tanaman (Aksi Tali Intan). Aksi Tali Intan merupakan inovasi tentang gerakan pengendalian hama penyakit dengan cara memungut hama penyakit setiap hari dan dilaporkan kepada Regu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (RPO) untuk dihitung jumlah dan jenisnya. Petani terbanyak mengumpulkan hama penyakit dalam satu bulan, diberi insentif berupa pestisida hayati atau pupuk organik.

“Tujuan Aksi Tali Intan adalah agar serangan hama penyakit menurun hingga dua persen, penggunaan bahan kimia tidak ada, kelestarian lingkungan meningkat, produktivitas tanaman meningkat, serapan pasar terhadap produk meningkat, pendapatan petani meningkat,” katanya.

Inovasi selanjutnya Patron Aplikasi Ekonomi Kreatif Berkelanjutan (Patrakomala) yang disampaikan Wali Kota Bandung Oded. Menurutnya Patrakomala merupakan inovasi berbasis kreatif turisme berbasis portal web. Selain melakukan pendataan, Patrokomala namun juga menghubungkan seluruh pelaku bisnis ekonomi kreatif di Kota Bandung kepada market dan pemangku kepentingan lain di seluruh dunia.

20210705 Menyeting Gigi Emas 2

Inovasi selanjutnya datang dari Kabupaten Pangandaran dengan Mencegah Stunting dengan Gemalur, Insasi E, Bugiza, Pokmas Pejam dan Aliran (Menyenting Gigi Emas). Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menegaskan Inovasi tersebut merupakan lima inovasi yang disatukan karena mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencegah stunting (gemalur, insasi E, bugiza, pokmas pejam, dan aliran). Gemalur bertujuan memberikan edukasi terhadap ibu balita tentang makanan bergizi tinggi, Insasi E bertujuan agar ibu nifas dapat memberikan ASI saja sampai bayi berusia enam bulan, Bugiza bertujuan mengumpulkan dana untuk mengatasi masalah gizi yang ada didesa dengan cara PMT (Pemberian Makanan Tambahan), Pokmas pejam bertujuan agar masyarakat tidak BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sedangkan aliran bertujuan agar tidak adanya BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan tidak ada angka kematian ibu (AKI) akibat melahirkan.

Tahap presentasi hari keenam ditutup dengan inovasi Elektronik On-line Pelayanan Kependudukan (e-OPen) yang disampaikan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dirinya mengatakan inovasi  e-OPen merupakan aplikasi online yang mereplikasi inovasi 6 in 1 milik Dispenduk Capil Kota Surabaya. Inovasi e-OPen memiliki lima fitur, yaitu kemudahan akses pelayanan daring (aplikasi), layanan bantu daftar (Pamor), Layanan Jemput Bola Kependudukan (Jebol Dukcapil), layanan pengaduan (Duduk Mesra), dan dukungan outlet layanan pengambilan produk (kecamatan, kelurahan/balai RW, MPP). (byu/HUMAS MENPANRB)