Pin It

20190919 Gerakan Indonesia Melayani

 

BANJARBARU - Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani kembali digelar sebagai komitmen pemerintah untuk perbaikan layanan masyarakat. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dijadwalkan membuka dan memberi arahan kepada perwakilan instansi pemerintah yang menjadi peserta dalam Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKNRM).

Rembuk Nasional itu digelar pada Jumat (20/09) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. "Rembuk Nasional ini adalah ikhtiar untuk memperbaiki serta membangun pelayanan publik yang prima," ujar Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Rabu (18/09).

Berdasarkan Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, disebutkan bahwa Kementerian PANRB mengoordinasikan Program Gerakan Indonesia Melayani dan bertanggung jawab atas terwujudnya perilaku SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani. Gerakan Indonesia Melayani dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa pelayanan publik di Tanah Air belum dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, sehingga pemerintah perlu meningkatkan dan memperbaikinya.

Perbaikan pelayanan publik diawali dengan mendengarkan aspirasi masyarakat yang aktif memberikan saran kepada pemerintah. "Dan mengubah paradigma sebagai penyelenggara pelayanan publik untuk melayani masyarakat dengan tulus," ungkap Diah.

Dengan adanya gerakan ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik pada instansi pemerintah yang memiliki tugas utama melakukan pelayanan umum. Gerakan Indonesia Melayani dilakukan untuk memperbaiki ketidaksesuaian dan penyimpangan dalam proses pelayanan kepada masyarakat.

Kementerian PANRB telah menetapkan 10 fokus program yang menjadi fokus dalam Gerakan Indonesia Melayani, yakni peningkatan kapasitas SDM ASN, peningkatan penegakan disiplin, penyempurnaan standar pelayanan e-government, penyempurnaan sistem manajemen kinerja, serta peningkatan perilaku pelayanan. Fokus lain yang ditetapkan adalah deregulasi, debirokratisasi, peningkatan penyediaan sarana dan prasarana unit pelayanan publik, peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik, serta sistem penghargaan dan sanksi serta keteladanan pimpinan.

Tidak hanya oleh Menteri Syafruddin, Rembuk Nasional Gerakan Indonesia Melayani juga diisi oleh para inovator pelayanan publik yang inovasinya ditetapkan sebagai Top 99 atau Top 40 inovasi pelayanan publik. Inovator yang menjadi narasumber pada acara ini adalah Pemkab Gresik dengan inovasi Kartu Keluargaku Datang (Kakekku Datang), inovasi 119 Kolaborasi Nasional Layanan Emergensi Medik dari Kementerian Kesehatan, serta beberapa inovasi lainnya. Total ada tujuh inovasi yang akan membagikan ilmunya kepada para peserta.

Dalam waktu yang sama, juga diadakan seminar yang mengangkat tema Mal Pelayanan Publik dan Budaya Pelayanan Prima. Seminar itu dibagi menjadi dua topik, pertama yakni perubahan budaya kerja ASN menjadi budaya melayani. Sementara kedua, adalah best practice MPP terkait pelaksanaan Gerakan Indonesia Melayani.

"Tentu kita berharap dapat meningkatkan kinerja pelayanan publik, selalu menyesuaikan dengan dinamika ekspektasi masyarakat yang semakin meningkat, mengedepankan hospitality dalam pelayanan publik," pungkas Diah. (don/HUMAS MENPANRB)