BANDUNG – Sekitar 7.000 orang antusias mendatangi acara sosialisasi dan simulasi sistem Computer Assisted Test (CAT), di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Kamis (033/07). Dampaknya, sebagian pengunjung tidak bisa mendapat giliran mengikuti simulasi CAT, karena hanya tersedia 20 laptop yang harus digunakan secara bergantian.
Antrean yang pengunjung job fair CPNS untuk dapat mencoba metode baru tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 ini terlihat sampai pintu gerbang utama UPI. Apa boleh buat, hanya 2.500 orang yang bisa mengikuti simulasi CAT yang berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB.
Bukan hanya dari warga Bandung yang menghadiri acara digelar Kementerian PANRB, BKN dan JobsDB, Kamis - Jumat (03-04/07) ini. Bahkan, sehari sebelumnya, Rabu (03/07) sudah ada pengunung yang mendatangi lokasi. Tidak sedikit pengunjung yang berasal dari luar Kota Bandung, antara lain Majalengka, Sumedang, Tasikmalaya, Cirebon, dan kota-kota di sekitar Ibukota Jawa Barat ini.
Sebuah pemandangan yang cukup mengharukan, banyak peserta simulasi CAT yang membawa serta anaknya ketika mengerjakan soal. Bahkan kaum disabel pun ikut memeriahkan acara tersebut.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar berkesempatan mengunjungi simulasi CAT, dan memberi semangat kepada para pengunjung yang ingin melamar CPNS. "Hidup adalah perjuangan. Kita harus berusaha dan yakin Indonesia akan lebih baik lagi, meskipun hanya sedikit yang bisa diterima menjadi CPNS," tegasnya ketika tampil dalam talkshow di areal simulasi CAT tersebut.
Sebelumnya, Menteri Azwar Abubakar menerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan memberikan orasi ilmiah di kampus Ganesa, tempat putera Aceh itu meraih gelar Insinyur.
Dikatakan, pelaksanaan tes dengan sistem CAT merupakan upaya untuk membangun transparansi, obyektivitas untuk mencegah terjadinya KKN dalam seleksi CPNS. Sistem ini akan diterapkan di seluruh instansi, baik di pusat maupun daerah. "Anak-anak kita akan lebih mandiri dengan kemampuannya masing-masing. Bukan berdasarkan uang dan pangkat orangtua, atau kerabat," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BKN Eko Soetrisno, Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja, dan Rektor UPI juga ikut menyaksikan pelaksanaan simulasi CAT. (bby/ HUMAS MENPANRB)