Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas disambut Rektor IAIN Madura Saiful Hadi saat mengunjungi IAIN Madura, di Pamekasan, Sabtu (27/07).
PAMEKASAN - Perguruan tinggi berbasis agama dinilai memegang peran penting dalam kemajuan bangsa. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura misalnya, harus mengadaptasi sistem pembelajaran yang relevan dengan kemajuan global, tanpa kehilangan nilai dan dogma agama.
Pesan tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas saat Sapa Mahasiswa IAIN Madura, di Pamekasan, Sabtu (27/07).
Tantangan IAIN Madura salah satunya adalah pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa. "Kedua, perguruan tinggi Islam harus dapat mengembangkan kurikulum yang relevan dan dapat menjawab kebutuhan di dunia global tanpa mengorbankan nilai-nilai Islam," ujar Menteri Anas.
Proses pembelajaran di IAIN Madura harus memastikan bahwa mereka memiliki kontribusi signifikan bagi masyarakat, bahkan dalam dunia internasional. Menteri Anas mengingatkan, pendidikan tinggi keagamaan adalah pendidikan tinggi yang diselenggarakan untuk mengkaji dan mengembangkan rumpun ilmu agama serta berbagai rumpun ilmu pengetahuan.
"Tantangan ketiga adalah menjalin kolaborasi dan kerja sama perguruan tinggi Islam dalam berbagai sektor, baik itu di dalam negeri maupun mancanegara," ungkap Menteri Anas.
Sementara dari sisi kelembagaan, proses pengajuan perubahan IAIN Madura menjadi UIN Madura merupakan sebuah langkah strategis. Perubahan status itu tidak hanya berdampak pada internal institusi, tetapi juga memiliki implikasi luas bagi dunia pendidikan.
Sementara pesan Menteri Anas bagi mahasiswa IAIN Madura, masa depan dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Generasi muda harus memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Skill yang harus dimiliki anak muda adalah kreatif, menguasai teknologi, komunikatif, dan kepemimpinan yang baik," tutup Menteri Anas. (don/HUMAS MENPANRB)