Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan (RB Kunwas) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) M. Yusuf Ateh memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Persiapan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi Birokrasi (RB), dan Zona Integritas (ZI) Tahun 2018 di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Kamis (15/08).
JAKARTA - Masih banyak instansi pemerintah di dunia yang tidak fokus pada outcome yang harus dicapai, melainkan hanya fokus pada output saja. Namun, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) merupakan satu-satunya institusi yang fokus terhadap masalah perbaikan sistem manajemen pemerintahan yang berorientasi terhadap hasil.
"Yang saya ketahui selama ini, kalian adalah satu-satunya di dunia yang melakukan evaluasi untuk mendorong perbaikan sistem pemerintahan menuju pemerintahan berorientasi hasil," ujar Pakar Performance Based Management dari Victoria University of Wellington, New Zealand, Prof. Evan M. Berman yang hadir sebagai narasumber dalam Rapat Koordinasi Persiapan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Reformasi Birokrasi (RB), dan Zona Integritas (ZI) Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (15/08).
Dikatakan, ia telah melakukan kunjungan ke beberapa negara, namun tidak pernah melihanlt apa yang telah dilakukan Kementerian PANRB. "Saya telah melakukan kunjungan ke beberapa negara seperti Thailand, Taipei, Hongkong, Filipina, Turki, dan beberapa negara lainnya, tapi tidak menemukan sebuah institusi yang melakukan apa yang telah dilakukan oleh Kementerian ini," jelasnya.
Evan memberikan apresiasi tinggi terhadap apa yang telah dilakukan oleh Kementerian PANRB khususnya Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan (RB Kunwas) M. Yusuf Ateh. Ia mengimbuhkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh setiap negara dan instansi pemerintah didalamnya terus mengalami perubahan dan bergerak dengan cepat secara dinamis untuk menghasilkan outcome yang menjadi tuntutan masyarakat.
"Tidak ada satu instansi bisa menyelesaikan kompleksitas permasalahan sendiri, tetapi harus bekerja sama dengan instansi lainnya untuk mencapai perubahan ke arah yang lebih baik," tegas Evan.
Sementara itu, Deputi RB Kunwas M. Yusuf Ateh, mengungkapkan bahwa evaluasi yang dilakukan bukanlah mencari kesalahan dari setiap objek evaluasi, tetapi memberikan pendampingan dan menunjukkan bagaimana cara memperbaikinya. "Satu tujuan evaluasi kita adalah membantu mereka. Inu bukan tentang bagaimana mencari kesalahan mreka, tapi menunjukkan bagaimana cara memperbaikinya," ungkap Ateh.
Menanggapi pernyataan Evan, Ateh juga menjelaskan bahwa Kementerian PANRB pada tahun ini akan melakukan evaluasi terhadap lebih dari 12 ribu objek evaluasi. "Evan mengatakan bahwa kita satu-satunya di dunia yang melakukan evaluasi demi perbaikan sistem pemerintahan, kita yang memberikan pendampingan, kita harus bangga dengan itu," katanya. (ris/HUMAS MENPANRB)