Suasana saat peninjauan ke Inovasi SIBINA CANTIK BINGITS, di Kabupaten Banyumas, Kamis (07/12).
PURWOKERTO – Replikasi inovasi pelayanan publik menjadi salah satu langkah untuk mempercepat implementasi Reformasi Birokrasi (RB) Tematik. Mengakselerasi hal itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meninjau sejumlah inovasi terbaik di Kota Purwokerto, di Kabupaten Banyumas, Kamis (07/12). Diharapkan, melalui replikasi dapat menyelesaikan permasalahan yang serupa di daerah lainnya.
Kegiatan kunjungan tersebut dipimpin Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto. Peninjauan pertama dilakukan pada inovasi Sistem Bridging SIM RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s Menuju Akuntabilitas, Transparansi, dan Efisiensi Pelayanan Kesehatan JKN Secara Paripurna Jamin Bisa Langsung Dilayani Cepat dan Klaim BPJS Akurat (SIBINA CANTIK BINGITS) di RSUD Prof. Dr. Margono Seokarjo yang merupakan pemenang 5 Outstanding Achievement of Public Service Innovation (OAPSI) PADA Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021.
Sebagai informasi, inovasi SIBINA CANTIK BINGITS untuk menyelesaikan permasalahan prosedur klaim BPJS yang rumit, inefisiensi, belum tepat waktu, dan belum akurat. Ajib memberikan apresiasinya atas inovasi SIBINA CANTIK BINGIT, dimana inovasi ini dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan mudah yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Harapanya inovasi yang sudah diciptakan oleh RSUD Margono Soekarjo Purwokwerto ini dapat dikembangkan/direplikasi RSUD lain di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, peninjauan kedua, dilakukan pada inovasi Sulap Sampah Berubah menjadi Uang (Sumpah Beruang) di Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Banyumas yang merupakan peraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik KIPP Tahun 2022. Ajib juga menyatakan bahwa inovasi Sumpah Beruang ini dapat direplikasi dan menjadi rujukan pemerintah daerah lainnya dalam pengelolaan sampah.
Dijelaskan, kelebihan inovasi Sampah Beruang adalah sampah langsung diproses dan di daur ulang sesuai pemanfaatanya yang tidak ditimbun pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Replikasi dirasa sangat penting sebagai salah satu strategi pembinaan inovasi pelayanan publik sebagai upaya untuk memperluas dampak inovasi atau praktik baik yang sudah dijalankan oleh instansi pemerintah daerah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, inovasi Sumpah Beruang dikembangkan karena keadaan darurat sampah di Banyumas pada awal 2018. Dengan Sumpah Beruang, pengelolaan sampah diubah dari manual menjadi mekanis; dan mengubah sampah plastik menjadi barang ekonomis antara lain paving dan genteng, sedangkan sampah organik menjadi pakan magot dan kompos. Sisa/residu pengolahan dimasukan mesin pembakar pyrolisis non dioxin dan non furan. (fik/HUMAS MENPANRB)
