Bupati Bojonegoro Suyoto saat memaparkan implementasi e-Government dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro di kantor Kementerian PANRB, Kamis (05/01).
JAKARTA – Dalam pengintegrasian dan pengembangan sistem E-Government, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama dengan instansi pemerintah lainnya tengah melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang akan menjadi panduan pada setiap instansi pemerintah. Salah satu instansi pemerintah daerah yang telah mengimplementasikan e-government adalah Kabupaten Bojonegoro.
Dalam acara pemaparan implementasi e-government Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang diselenggarakan di Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (05/01), Bupati Bojonegoro Suyoto, mengatakan bahwa smart city berasal dari smart government, smart government berasal dari smart people. “Kota pintar dan pemerintahan yang pintar itu merupakan hasil karya dari manusia-manusia yang pintar. Jika tidak ada smart people, takkan terbentuklah smart city,” ujar Suyoto.
Smart government yang dapat terwujud di Kabupaten Bojonegoro merupakan hasil kerjasama antara pihak pemerintah pusat, internal pemerintah daerah, serta dukungan dan partisipasi dari masyarakat Bojonegoro. Ketiga hal itu saat didukung oleh teknologi informasi yang bisa membuka data, mengakses data dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pengaduan serta berpartisipasi. “Dengan menggunakan sistem SISPAN atau SISMON (Sistem Monitoring), masyarakat dapat mengawasi kegiatan Pemkab Bojonegoro. Kami juga terkoneksi dengan sistem lapor.go.id untuk menampung aspirasi serta pengaduan dari masyarakat,” ujar Bupati yang akrab disapa Kang Yoto itu. SISPAN atau SISMONI merupakan sistem pengawasan yang dapat dipergunakan oleh masyarakat umum untuk memantau kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Bojonegoro.
Lebih lanjut lagi, Bupati Bojonegoro menjelaskan bahwa sistem Smart Government Bojonegoro terdiri dari aplikasi informasi yang terbagi atas empat aspek yaitu Environment, People and Public, Government serta Economy. Aplikasi Environment berfungsi sebagai sarana pelaporan kondisi lingkungan serta masyarakat dapat melakukan pemantauan curah hujan dan banjir secara online. People and public berfungsi untuk memantau proses pelayanan SIM, BPJS, SIAK, E-perijinan, E-Cas, lapor serta portal data. Dalam aspek Government yang didalamnya terdapat aplikasi bagi para ASN di lingkungan Pemkab, SKPD dan Perangkat Desa seperti Simda Keuangan dan Aset, Sistem Analisa Jabatan, serta CCTV Monitoring wilayah Kabupaten Bojonegoro. Serta aplikasi bagian Economy yang terdiri dari E-Info Harga yang menyediakan info harga kebutuhan pokok di kabupaten Bojonegoro, E-Koperasi, Kampung-Online, E-Matoh dan Simtapat (Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat).
Menurut Suyoto, sistem pemerintahan dengan menggunakan IT ini sangatlah luar biasa dan jika disinergikan ke seluruh instansi maka akan jauh lebih melesat. “Lebih pentingnya lagi, kita bisa mengobrol di dunia internasional, bahwa kita memiliki peradaban yang baik dengan menggunakan sistem IT ini,” tambahnya.
Suyoto berharap, dengan adanya sistem ini diharapkan seluruh ASN tidak pernah berhenti berinovasi dan berkreasi. “Ini adalah sesuatu yang never-ending, tidak akan pernah selesai. Inovasi itu tidak boleh berhenti, belajar itu tak ada hentinya selama kita masih hidup,” paparnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir Menteri PANRB Asman Abnur, Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, para pejabat di lingkungan Kementerian PANRB serta beberapa perwakilan kementerian dan lembaga. (twi/arl/HUMAS MENPANRB)