Pengibaran bendera saat upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Kantor Kementerian PANRB, Jumat (01/06).
JAKARTA - Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni harus dimaknai sebagai peneguh semangat dalam bersatu, berbagi, dan berprestasi. Bermodal semangat dan energi kebersamaan, seluruh masyarakat Indonesia akan mampu berprestasi untuk memenangkan kompetisi. Percaya diri dan berani harus dilakukan, untuk bersaing dalam kehidupan dunia yang semakin terbuka dan kompetitif.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini harus kita manfaatkan sebagai momen pengingat, momen pamacu dan momen aktualisasi nilai-niai Pancasila,” kata Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji, dalam upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila, di Kantor Kementerian PANRB, Jumat (01/06).
Diyakini bahwa semangat berprestasi itu tertanam kuat di dada para atlet kita untuk mengibarkan bendera merah putih di Asian Games dan Asian Para Games yang diselenggarakan tahun ini. Selain itu semangat berprestasi juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Disampaikan jika tidak lama lagi rakyat Indonesia akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Selama 73 tahun, Pancasila sudah menjadi bintang pemandu bangsa Indonesia. Selama 73 tahun, Pancasila sudah bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya. Selama 73 tahun, Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila sendiri pertama kali diuraikan secara jelas oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, kemudian dituangkan dalam Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 dan dirumuskan secara final pada tanggal 18 Agustus 1945. Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan dan latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan.
Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. “Rangkaian proses besar tersebut harus selalu kita ingat, kita dalami semangatnya dan kita pahami rohnya. Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hari dan pikiran kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut pun Presiden menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada para founding fathers atas warisan luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila yang dapat dinikmati seperti saat ini. Penghargaan juga disampaikan kepada generasi-generasi berikutnya yang telah menanamkan pemahaman dan pengalaman Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu dalam sambutannya Presiden pun mengajak para ulama dan tokoh agama, para guru dan ustad, para politisi dan jajaran aparat pemerintah, para anggota TNI dan Polri, para pekerja dan pelaku ekonomi, serta seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian. Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah dalam membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya. (byu/HUMAS MENPANRB)