Pin It

20180712 Top 99 5

Sekda Pemprov DKI Jakarta, Saefuloh menyalami Tim Panel Independen, usai presentasi dan wawancara Top 99 di ruang Sriwijaya Kementerian PANRB, Kamis (12/07).

JAKARTA -  Empat inovasi yang dikembangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018 yang saat ini memasuki tahap wawancara menuju Top 40. Empat inovasi itu berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Puskesmas Senen, dan RSUD Koja. 

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan pihaknya terus mendorong setiap unit kerja agar terus melakukan inovasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. “Kebijakan kami terus mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus lakukan inovasi,” ujar Saefullah, usai wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Kamis (12/07).

Dibanding tahun lalu yang menempatkan 6 inovasi,  jumlah ini berkurang. Tetapi hal itu tidak mengurangi semangat ASN Ibukota RI ini untuk terus menggenjot pelayanan publiknya. Kalau tahun lalu, para invator yang masuk Top 99 jalan diajak jalan-jalan ke Bali, untuk pemenang kali ini akan diajak jalan-jalan ke luar negeri. "Sekaligus untuk melihat dan kalau memungkinkan meniru pelayanan publik yang baik dari luar negeri," imbuhnya. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas PTSP mengawali sesi wawancara TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 dengan inovasi PTSP Goes To Mall. Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta, Edy Junaedi menjelaskan, inovasi PTSP Goes To Mall telah berlangsung sejak Oktober tahun 2015 lalu dan sepanjang tahun 2017, telah bekerjasama dengan 29 Pusat Perbelanjaan atau Mall di Jakarta. Menurutnya, Inovasi layanan yang melakukan sinergi antara Pemerintah, Pelaku Usaha dan Masyarakat ini sangat dibutuhkan warga Jakarta, Pendekatan layanan dan keterbukaan informasi ini merupakan harapan warga Jakarta.

Inovasi kedua yang disajikan Ibukota, yakni dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) DKI Jakarta. PDAM DKI Jakarta memiliki inovasi bernama Katrol, yakni peningkatan kuantitas air olahan PAM-PALYJA di instalasi pengolahan air Pejompongan. Sekda Provinsi DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, Proyek inovasi ini meningkatkan suplai air baku ke IPA Pejompongan dengan dua cara, yaitu melalui perubahan skema kerja sama penyediaan air baku dan penerapan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).

Puskesmas Kecamatan Senen mendapat giliran ketiga menyampaikan inovasinya yang diberi nama Cek dan Sadari. Inovasi ini adalah untuk mencegah kanker serviks dengan aplikasi Mappling Online Senen (MAPLE-S) dan mobil deteksi kanker hibiscus. Menurut Kepala Puskesmas Kec. Senen, Kristy Wathin, Aplikasi yang dibuat pada tahun 2016 ini, memudahkan petugas kesehatan dalam menentukan sasaran periksa serta memetakan lokasi pelayanan IVA secara efektif. Inovasi Mobil HIBISCUS hadir sebagai layanan "Jemput Bola" untuk mengatasi masyarakat yang malu dan enggan periksa IVA di Puskesmas. Jika pada saat IVA ditemukan lesi pre-kanker, maka dapat segera diobati sehingga tidak menjalar menjadi keganasan yang mengakibatkan kematian.

Inovasi dari DKI Jakarta yang terakhir adalah Sistem Pilih Dokter dan Waktu Pelayanan (Sipil Doyan Jalan) yang diciptakan oleh RSUD Koja. DIrektur Utama RSUD Koja, Theryoto mengungkapkan, Sistem SIPIL DOYAN JALAN diproses melalui sistem komputer yang sudah bridging dengan sistem BPJS di mesin Anjungan Daftar Mandiri (ADM) dimana pasien dapat memilih poliklinik yang dituju, dokter yang akan melayani dan waktu pelayanan yang diinginkan.  Menurutnya, program Sipil Doyan Jalan terbukti dapat menyelesaikan masalah dengan memangkas tahapan pendaftaran, mempersingkat waktu dan memberikan hak kepada pasien untuk memilih dokter dan waktu pelayanan.

Atas sejumlah inovasi itu, Saefullah mengaku program KIPP ini dapat mendorong para abdi negara untuk terus bekerja. “Melayani memang tugas ASN, Inovasi atau tidak, tugasnya sama berat. Jadi, harus berinovasi,” tandas Saefullah. (byu/ndy/don/HUMAS MENPANRB)