Penyematan brevet hiu Kencana dari KSAL Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji kepada Menteri PANRB Asman Abnur di dalam kapal selam KEI Ardadedali 404 milik TNI Angkatan Laut, di Pondok Dayung Jakarta, Senin (30/07)
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur ditetapkan sebagai warga kehormatan Kapal Selam, setelah melalui prosesi penyematan Brevet Hiu Kencana oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji, di dalam kapal selam KEI Ardadedali 404 milik TNI Angkatan Laut
“Saya bersyukur telah dipercaya oleh Pak Kasal untuk menerima penghargaan ini, karena tidak semua orang dapat menerima ini. Ini suatu amanah untuk kami di Kementerian PANRB untuk membantu memperkuat apa yang dibutuhkan oleh prajurit TNI AL,” ujarnya usai prosesi Penyematan Brevet Hiu Kencana, di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Senin (30/07).
Selain Menteri Asman, Penyematan Brevet Hiu Kencana juga diberikan kepada Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Menteri PPN/Ketua Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ketua BPK RI Moermahadi Soerja Djanegara, Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Pangkoarmada I Laksda TNI Yudo Margono, Pangkoarmada || Laksda TNI Didik Setiyono, dan Pangkoarmada III Laksda TNI ING Ariawan.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji mejelaskan bahwa prosesi penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dari TNI Angkatan Laut khususnya Satuan Kapal Selam kepada seIuruh tokoh, warga serta jajaran TNI dan TNI Angkatan Laut yang teIah memiliki jasa, perhatian, perjuangan, maupun pengorbanan bagi kejayaan TNI Angkatan Laut.
“Brevet Hiu Kencana juga disematkan kepada pihak yang berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam, baik secara Iangsung maupun tidak Iangsung. Seperti saat ini diberikan kepada tokoh yng dianggap membawa kemajuan bagi TNI AL,” ujarnya.
Brevet Hiu Kencana sendiri merupakan simbol pengakuan terhadap profesionaIisme prajurit kapal selam, daIam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan Iaut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa bagi para pemakainya.
Pemberian brevet ini tidak sembarangan, karena bagi personeI pengawak di kapal selam yang memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi. Kriteria itu mulai dari aspek fisik, kesehatan, kejiwaan dan kesamaptaan jasmani, serta mampu bekerja sama sebagai team work yang solid. “Tuntutan kriteria ini, menjadi pembeda antara prajurit kapal selam dengan prajurit yang berdinas di tempat iainnya,” jelas KSAL.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap alutsista yang dimiliki TNI AL dapat semakin canggih dan jumlahnya terus bertambah kedepannya, guna menjaga keamanan perairan di Indonesia. Dirinya pun mengakui bahwa kapal selam KRI Ardadedali buatan Korea Selatan bekerja sama dengan Indonesia tersebut sangat canggih dan modern, karena saat berada didalam kapal selam, dirinya tidak merasakan guncangan. (byu/HUMAS MENPANRB)