Peserta simulasi CAT yang memperoleh skor tinggi mendapat merchandise
JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mengadakan tes Computer Asissted Tes (CAT) dalam acara pameran memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi reformasi birokrasi khususnya di bidang SDM Aparatur yang telah terbukti dan teruji mampu menghilangkan KKN dalam rekrutmen CPNS. "Kami memandang kebijakan ini penting disampaikan kepada masyarakat," ujar Kabag Komunikasi Publik Kementerian PANRB Suwardi di Jakarta, Senin (11/12).
Dikatakan, sistem CAT yang dikembangkan oleh Badan Kepegawaian Begara (BKN) telah digunakan dalam seleksi CPNS mulai tahun 2013, untuk sebagian instansi pemerintah. Sistem ini diterapkan secara menyeluruh pada seleksi CPNS pada 2014, dan kembali diterapkan tahun 2017.
Pemerintah akan kembali menggunakan sistem CAT dalam seleksi CPNS pada tahun-tahun berikutnya. "Untuk itu, Kementerian PANRB dan BKN akan terus melakukan sosialisasi. Salah satu caranya dengan menggelar simulasi CAT dalam pameran seperti ini," imbuh Suwardi.
Terlebih, pameran ini untuk memperingati hari anti korupsi sedunia, maka masyarakat juga wajib mengetahui bahwa seleksi CPNS sekarang tidak bisa KKN. "Tidak bisa dengan cara-cara dulu, yang kental dengan KKN, lewat calo dan sebagainya. Kalau mau lulus tes CPNS harus belajar, bukan lewat calo," tegasnya.
Secaracterpusah, salah seorang pengunjung Yogi (32) menilai bahwa sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan sistem CAT sudah baik. Pasalnya, dengan sistem yang telah menggunakan teknologi tersebut dapat menutup ruang untuk oknum yang berbuat kecurangan.
Diakui, ada sementara pihak yang mengambil kesempatan dalam seleksi CPNS, seperti menjanjikan masuk CPNS tanpa melalui tes. Namun hal tersebut terbantahkan dengan sistem CAT yang bersifat real time, sehingga tidak dapat melakukan kecurangan sekecil apapun.
“Menurut saya pribadi, sistem ini sudah cukup bagus, dengan sifatnya yang real time, setiap orang dapat melihat secara langsung hasil yang dia kerjakan. Hal tersebut juga dapat mengubah persepsi masyarakat, yang menilai masuk PNS dapat melalui pejabat yang dikenal,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Jhon (23), seorang mahasiswa, yang mengatakan bahwa sistem CAT memberi kemudahan pada masyarkat yang ingin mengikuti seleksi CPNS. Karena apabila tes seleksi CPNS menggunakn kertas seperti sebelumnya dinilainta rumit dan tidak efisien.
“Tes dengan kertas sangat tidak efisien, dan cenderung ada manipulasi. Kalau dengan sistem komputer (CAT) ini kan selesai tes, hasilnya langsung kelihatan, jadi mau gimana dicuranginnya,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menilai bahwa sistem CAT yang ditetapkan pemerintah untuk seleksi CPNS sangat tepat. Selain memberi kemudahan, tes tersebut juga dapat menjadi sebuah saringan untuk memperoleh Aparatur Negara yang melek teknologi.
Lebih lanjut Suwardi mengatakan, simulasi CAT CPNS digelar selama dua hari, Senin - Selasa (11 - 12) Desember 2017. Bagi warga masyarakat yang ingin mencoba, dipersilakan mengunjungi Stand Kementerian PANRB di hotel Bidakara. (byu/HUMAS MENPANRB)