JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggelar rapat pleno penetapan TOP 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017, Kamis (13/07). Menteri PANRB Asman Abnur yang hadir untuk membuka rapat tersebut mengatakan bahwa inovasi yang diciptakan oleh setiap instansi di daerah harus memiliki manfaat bagi masyarakat banyak.
Dengan demikian sebagai penyelanggara layanan, pemerintah dalam hal ini instansi yang mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik dirasakan kehadirannya, serta membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Asman juga menhapresiasi instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah yang telah berpartisipasi dalam kompetisi yang rutin diadakan setiap tahunnya. "Saya mengapresiasi penyelenggara negara yang ikut dalam kompetisi ini, semoga lahirnya rujukan inovasi pelayanan publik ini dapat menular ke daerah- daerah lainnya untuk berinovasi dengan harapan agar pelayanan publik di negeri ini semakin baik lagi kedepannya," katanya.
Sementara itu Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa mengatakan bahwa dalam menetapkan TOP 40 kompetisi inovasi pelayaann publik terdapat beberapa kriteria yang menjadi penilaian oleh tim. Diantaranya inovasi yang dilombakan benar benar diterapkan pada instansi masing masing tidak hanya sekedar dibuat hanya untuk dikompetisikan. Untuk itu, tim juga turun langsung meninjau ke lapangan dan melihat apakah inovasi tersebut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau tidak.
Selain itu, tim juga minta masukan dari masyarakat dengan pertanyaan terkait dampak yang dirasakan dari inovasi pelayanan publik tersebut. Tidak kalah pentingnya adalah potensi untuk dapat direplikasi daerah lainnya.
Dalam rapat penetapan TOP 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ini juga mendengarkan penjelasan dari tim panel independen maupun tim evaluator yang sudah terjun langsung ke lapangan dengan melakukan verifikasi dan juga observasnya. (byu/HUMAS MENPANRB)