JAKARTA – Panitia seleksi telah selesai melakukan tahapan wawancara terhadap 17 kandidat anggota Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Selasa (13/05). Tanpa menunggu hari berganti, Pansel langsung menggelar rapat untuk memilih 14 nama kandidat untuk selanjutnya diserahkan kepada Presiden Susilo bambang Yudhoyono.
Delapan dari 17 kandidat anggota KASN selesai menjalani tes wawancara hari kedua, sekitar pukul 17.00 WIB. Pada hari pertama, wawancara dilakukan terhadap sembilan kandidat. Di tempat yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar langsung menggelar rapat dengan anggota Pansel dan Tim Ahli.
Delapan kandidat yang diwawancarai oleh Pansel yakni Sofian Effendi, Iwan Krisnadi, Y. Warella, Irham Dilmy, Tahir Kasnawi, Ramli Effendi Idris Naibaho, Achmad Sobirin, dan Firmansjah. Karena masing-masing kandidat hanya diberi alokasi satu jam, Pansel minta agar para kandidat menjawab pertanyaan dengan singkat dan mencakup substansi pertanyaan.
Pada hari kedua ini, penguji yang hadir sama dengan hari sebelumnya, yaitu Azwar Abubakar, Eko Prasojo, Sarwono Kusumaatmadja, Erry Riyana Hardjapamekas, Rozan Anwar, JB. Kristiadi, Tara Hidayat, Sofyan A. Djalil, dan Cahyana Ahmadjaya.
Menteri Azwar Abubakar menyampaikan pertanyaan terkait dengan UU ASN yang semula banyak ditentang oleh berbagai kalangan terutama PNS yang berada di daerah. “Bagaimana Anda menyikapi penolakan UU ASN, baik di pusat maupun daerah?” ujarnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh Wamen PANRB Eko Prasojo. “Langkah apa yang harus diambil, karena banyak resistensi yang muncul biasanya akibat ego kedaerahan ?” ucapnya
Pertanyaan Menteri maupun Wamen tersebut sangat tepat dan mendasar. Layaknya bangunan baru, KASN membutuhkan fondasi agar dapat berdiri tegak dan kokoh. Melalui pertanyaan itu Menteri juga ingin melihat sejkauh mana komitmen dan keseriusan dari calon anggota KASN. Bahkan Pansel juga mengajukan pertanyaan seberapa yakin peserta bisa menjalankan KASN di lapangan. (rr/HUMAS MENPANRB)
